Hidayatullah.com—Kremlin siap untuk mempertimbangkan untuk memberikan status warga negara sekitar 5.000 warga Kristen Suriah jika pihaknya menerima permohonan itu, kata seorang jurubicara presiden hari Jumat lalu.
“Sejauh ini, kami belum menerima permohonan apapun. Berkas-berkas itu akan dipertimbangkan sesuai dengan prosedur yang ada begitu kami menerimanya,” kata Dmitry Peskov dikutip RIA Novosti (19/10/2013).
Kementerian Luar Negeri Rusia hari Rabu (16/10/2013) mempublikasikan permintaan kolektif akan kewarganegaraan ganda Suriah-Rusia dari sekelompok warga Kristen Suriah yang tinggal di distrik Kalamoon.
Orang-orang Kristen Suriah itu mengatakan akan mempertahankan rumah-rumah mereka dan “lebih baik mati daripada terkatung-katung di kamp pengungsian, tetapi mereka juga meminta perlindungan Rusia untuk berjaga-jaga kalau mereka “diancam secara fisik untuk dimusnahkan oleh teroris.” Teroris yang mereka maksud adalah kelompok Islam.
“Kami memiliki segala yang kami butuhkan, kami tidak meminta uang,” tulis mereka dalam suratnya.
Jurubicara kementerian Alexander Lukasevich mengatakan, keputusannya berada di tangan pemimpin Rusia. Status kewarganegaraan diberikan oleh presiden.
Vsevolod Chaplin, ketua bidang pers di Gereja Orthodoks Rusia, mengatakan hari Jumat kemarin bahwa pemerintah Rusia hendaknya menunjukkan kebaikan hatinya kepada orang-orang Kristen Suriah itu, yang “benar-benar dalam keadaan bahaya.” Dia juga menambahkan, keputusan itu harus dibuat dengan penuh tanggung jawab dan pemahaman yang baik di mana orang-orang itu akan tinggal dan bekerja.*