Hidayatullah.com—Sebuah perusahaan air minum asal Belanda memutuskan untuk menghentikan kerjasamanya dengan Zionis Israel sebagai penyedia air minum di Tepi Barat wilayah Palestina yang terjajah.
Vitens, perusahaan air minum terbesar di Belanda, mengatakan bahwa penghentian kerjasamanya dengan perusahaan air minum Mekorot tidak bisa dilepaskan dari masalah politik Zionis Israel.
Uni Eropa dan sebagian besar masyarakat internasional melihat pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan timur Al-Quds (Yerusalem) sebagai tindakan ilegal dan merupakan hambatan bagi berdirinya negara Palestina yang dijajah Zionis Israel sejak perang tahun 1967.
Hampir 600.000 warga Israel sekarang tinggal di wilayah yang dicaplok Yahudi tahun 1967 itu.
Pemukiman Yahudi Israel di tanah-tanah Palestina kembali menjadi sorotan dan kecaman dunia internasional, sejak perundingan damai dimulai lagi pada Juli lalu.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Israel Yigal Palmor menyebut keputusan Vitens tersebut tidak masuk akal. Terlebih karena perusahaan Zionis juga memiliki kerjasama yang erat dengan Yordania dan Palestina dalam proyek air minum di bawah Bank Dunia.
“Mereka terjebak dalam tekanan politik oleh kelompok-kelompok anti-Israel, dan keinginan mereka untuk menjadi kaki tangannya sudah mencapai titik yang sangat tidak masuk akal,” kata Palmor dikutip Al-Arabiya (12/12/2013).
Kerjasama ekonomi Zionis dengan negara lain yang kemungkinan juga akan dihentikan adalah dengan Rumania.
Negara Eropa Timur itu hari Rabu (11/12/2013) mengatakan negosiasinya dengan Israel soal pengiriman pekerja konstruksi yang lebih banyak harus dilakukan sesuai dengan tuntutan Uni Eropa, yaitu bahwa mereka tidak akan bekerja untuk membangun pemukiman Yahudi di wilayah Palestina.*