Hidayatullah.com—Amerika Serikat telah menangkap seorang tersangka utama serangan tahun 2012 atas konsulatnya di Benghazi, yang menewaskan Christopher Stevens duta besar AS untuk Libya.
Hari Selasa (17/6/2014) saat mengumumkan penangkapan Abu Khatalla, Presiden Obama mengatakan bahwa mencari pelaku serangan dan menyeretnya ke meja hijau menjadi prioritas pemerintahannya.
Penangkapan Abu Khatalla, kata Obama, merupakan hasil kerja sangat keras yang dilakukan oleh militer, penegak hukum serta intelijen Amerika Serikat.
Amerika mengatakan pemerintah Libya sudah diberitahu tentang operasi penangkapan Abu Khatalla, tetapi menolak untuk mengatakan apakah pemberitahuan tersebut disampaikan kepada Libya sebelum penangkapan.
Jurubicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa dalam operasi penangkapan tersangka yang dilakukan hari Ahad (15/6/2014) tidak menimbulkan korban dari warga sipil. Tersangka (Abu Khatalla), kata Kirby, kemudian dibawa ke sebuah lokasi di luar Libya.
Dilansir Aljazeera, setelah operasi-operasi penangkapan serupa para tersangka dibawa ke sebuah kapal, sebelum akhirnya diterbangkan ke Amerika untuk diadili.
Gedung Putih menuding kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaida sebagai pelaku serangan 11 September 2012 atas Konsulat AS di Benghazi.
Namun, laporan investigatif New York Times menyebutkan bahwa serangan atas Konsulat AS itu merupakan ekspresi spontan kemarahan rakyat Libya akan film pelecehan terhadap Islam dan Nabi Muhammad “Innocence of Muslims” buatan pria Koptik Mesir yang mukim di Amerika Serikat.
Ahmad Abu Khatalla, adalah salah satu pemimpin kelompok pemberontak yang ikut menggulingkan rezim Muammar Qadhafi dengan bantuan pasukan AS dan NATO.
Serangan dilakukan bertepatan dengan peringatan peristiwa 9/11 di Konsulat AS di Benghazi yang dihadiri Dubes Stevens.*