Hidayatullah.com–Perayaan Idul Adha 1435H di Afrika Barat tidak berlangsung meriah sebagaimana biasanya akibat wabah Ebola.
Berbagai laporan dari Guinea mengatakan tempat-tempat yang dpakai untuk menggelar shalat Idul Adha sepi, sementara para pemuka agama di Sierra Leone meminta Muslim tidak berjabat tangan atau berangkulan, lansir BBC Sabtu (4/10/2014).
Pemerintah Guinea, di mana 85% dari 11 juta jiwa penduduknya adalah Muslim, memperingatkan masyarakat agar tidak berkerumun di lapangan-lapangan yang biasa dipakai warga untuk menggelar shalat eid.
Penduduk setempat mengatakan warga Muslim masih menyelenggarakan penyembelihan hewan qurban, tetapi melakukannya dalam kelompok-kelompok kecil di rumah-rumah mereka.
Dewan persatuan ulama di Sierra Leone, yang juga banyak warga Muslimnya, meminta warga agar mengikuti imbauan pemerintah agar tidak melakukan kontak fisik.
Guinea, Sierra Leone dan Liberia merupakan negara Afrika Barat yang paling parah terkena wabah Ebola. Sementara di Nigeria dan Senegal meskipun dilaporkan terdapat sejumlah kasus penularan Ebola, namun mereka sepertinya mampu meredam wabah itu sehingga tidak menjalar lebih jauh.
Ebola menular lewat kontak dengan cairan tubuh orang yang mengidap virusnya dan satu-satunya cara untuk menghentikan wabah itu adalah dengan mengisolasi penderitanya selama perawatan.
Terdapat hampir 7.500 kasus infeksi Ebola yang dilaporkan dan tercatat secara resmi pada wabah tahun ini yang terjadi sejak bulan Februari kemarin. Namun organisasi kesehatan dunia WHO yakin jumlah kasus infeksi Ebola sebenarnya jauh melebihi angka yang dilaporkan tersebut.*