Hidayatullah.com–Para calon ‘jihadis’ yang akan bergabung dengan kelompok ISIS/ISIL pergi dengan menggunakan kapal pesiar untuk menjangkau daerah Timur Tengah, kata Interpol.
Lembaga kepolisian internasional itu mengatakan sebagian dari orang-orang yang berusaha untuk bergabung dengan ISIS/ISIL di Iraq dan Suriah menggunakan kapal pesiar untuk mencapai negara itu, termasuk Turki.
Pemeriksaan penumpang, menurut Interpol, perlu diperluas dari maskapai penerbangan ke operator kapal pesiar, sebelum isu itu menjadi masalah, lansir BBC (6/11/2014).
Interpol tidak mengungkapkan berapa banyak orang yang kedapatan mengambil jalan lewat laut dengan menumpang kapal pesiar untuk kemudian bergabung bersama ISIS/ISIL.
Berbicara di Monaco, kepala Interpol yang akan segera habis masa jabatannya, Ronald Noble, mengatakan negara-negara harus melakukan pemeriksaan atas semua penumpang yang menggunakan bandara dan terlebih lagi yang menggunakan kapal.
“Oleh karena mereka tahu bandara-bandara dipantau secara melekat, sekarang digunakan kapal-kapal pesiar untuk bepergian ke daerah-daerah itu,” kata Pierre St Hilaire, direktur kontraterorisme di Interpol.
Menurut St Hilaire, ada bukti-bukti yang menunjukkan sejumlah orang, terutama dari Eropa, yang melakukan perjalanan itu –kebanyakan menuju kota pesisir Izmit di Turki– dengan menumpang kapal pesiar.*