Hidayatullah.com–Tentara Amerika Serikat melatih personel militer Iraq di dua pangkalan guna menghadapi kelompok ISIS/ISIL, kata Pentagon Senin (5/1/2015) dilansir Reuters.
Sekitar 320 anggota Marinir AS melatih personel Divisi Ke-7 Iraq di pangkalan militer Ain Al-Assad di timur Provinsi Al-Anbar, yang kerap mendapatkan serangan mortir dari ISIS/ISIL kata Kol. AD Steve Warren, salah satu juru bicara Pentagon. Pelatihan itu dimulai pada 20 Desember 2014.
Sebanyak 170 tentara Amerika lainnya dari Divisi I AD, memulai pelatihan enam pekan untuk empat batalion tentara Iraq mulai 27 Desember 2014 di Taji, daerah yang didominasi penduduk Muslim (Sunni) di utara Baghdad, kata Warren.
Presiden Barack Obama pada 7 Nopember lalu mengumumkan akan melipatgandakan jumlah pasukan AS di Iraq menjadi lebih dari 3.000 orang, menambah 1.500 personel militer untuk melatih 9 brigade miiter Iraq dan 3 brigade Peshmerga (pasukan suku Kurdi Iraq).
Keputusan itu dibuat berdasarkan rekomendasi militer AS yang menurunkan tim pengkaji kondisi di lapangan yang kebutuhan yang diperlukan setelah pasukan ISIS/ISIL menguasai banyak wilayah di utara Iraq.
Per 4 Januari 2015 Amerika Serikat memiliki sekitar 2.400 personel militer di Iraq. Sekitar 800 di antaranya bertugas melindungi petugas Amerika dan fasilitas yang ada, sementara sisanya sebanyak 1.340 memberikan masukan kepada militer Iraq dalam melawan pasukan ISIS/ISIL atau melatih pasukan Iraq, kata Warren.
Tentara AS juga direncanakan akan melatih tentara Iraq di pangkalannya di Arbil yang masuk dalam kawasan Kurdi, serta Besmaya di selatan Baghdad, yang menjadi tempat pusat pelatihan banyak pasukan Iraq.
Menurut Warren, Marinir AS di pangkalan militer Al-Assad, Provinsi Anbar, tugas utamanya mendampingi pasukan Iraq dengan misi perencanaan, informasi dan intelijen, koordinasi serangan udara serta strategi keamanan secara menyeluruh.*