Hidayatullah.com–Hanya kurang dari separuh para pemilih UK Independence Pary (UKIP) yang ingin melihat seorang politisi Yahudi dari partai itu menjadi perdana menteri Inggris. Demikian menurut jajak pendapat terbaru dilansir International Business Times (23/1/2015).
Hanya 48 persen orang yang bersedia memilih partai pimpinan Nigel Farage itu setuju seorang pemimpin Yahudi bisa diterima sebagaimana politisi non-Yahudi lain.
Ketika ditanya apakah seorang perdana menteri Yahudi akan bisa diterima seperti yang lainnya, hanya 48 persen pendukung UKIP yang mengatakan ya. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan pendukung Partai Liberal Demokrat (73%) dan Partai Buruh (72%).
Di kalangan pemilih Konservatif, sebanyak 65% mengatakan bahwa agama seorang pemimpin tidak akan memperngaruhi minat pemilih untuk memberikan suara dukungan. Bandingkan dengan persentase secara keseluruhan responden yang mencapai 83%.
Hasil jajak pendapat itu menunjukkan, Ed Miliband harus berusaha keras untuk merayu pemilih UKIP agar menilai dirinya sebagai orang yang tepat untuk menjadi perdana menteri memimpin pemerintahan Inggris dalam pemilu bulan Mei mendatang.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh Tim Bale, profesor politik dari Queen Mary, University of London itu juga mengungkap bahwa hanya sepertiga pemilih yang tahu kalau tokoh Partai Buruh itu adalah seorang Yahudi.
Ed Miliband ingin menjadi orang Yahudi pertama yang menjadi perdana menteri Inggris sejak era Benjamin Disraeli.*