Hidayatullah.com–Bekas seorang rapper kelahiran Jerman, Denis Cuspert, yang belum lama ini muncul dalam video eksekusi tawanan kelompok ISIS/ISIL, dimata-matai oleh seorang wanita yang diduga adalah istrinya, yang bekerja untuk FBI. Demikian lansir Al-Arabiya dari situs berita dan gaya hidup Inggris Daily Mail Selasa (17/2/2015).
Cuspert yang sekarang menggunakan nama Abu Talha Al-Amani, masuk Islam dan pergi ke Suriah tahun 2013 untuk ikut berperang bersama ISIS/ISIL. Amerika Serikat pekan ini memasukkan namanya ke dalam daftar teroris.
Pria 39 tahun itu dikabarkan dimata-matai oleh seorang wanita yang tidak disebutkan identitasnya, yang menyampaikan informasi-informasi sangat penting tentang rapper itu dan teman-temannya di ISIS kepada agen penghubungnya, lapor koran Jerman, Bild.
Koran itu mengutip sumber-sumber intelijen Jerman dan Amerika yang mengkonfirmasi adanya operasi tersebut.
“Kami sudah lama berada di dalam kamar-kamar tidur para teroris,” tulis Bild mengutip seorang pejabat intelijen Jerman.
Mantan rapper itu di Jerman dikabarkan sebagai seorang pegila wanita, tulis koran itu. Dia memiliki tiga anak dan tiga wanita.
Tidak jelas apakah pria itu menikahi wanita tersebut. Tetapi, Bild mengabarkan bahwa wanita itu menyampaikan informasi rutin tentang aktivitas ISIS melalui metode rahasia. Tidak jelas bagaimana dia mengirimkan informasinya kepada agen penghubungnya, lapor Fox News.
Wanita mata-mata itu dikabarkan pergi meninggalkan Suriah ketika ISIS mulai melakukan bersih-bersih mencari penyusup. Dia kemudian melarikan diri ke Turki dan kemudian ditangkap aparat, lalu diserahkan ke Amerika Serikat, imbuh koran itu.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan kasus rapper Jerman itu adalah contoh dari orang-orang yang direkrut oleh ISIS. AS mengatakan orang yang direkrut memiliki kesamaan ciri, antara lain ingin mencari pangkat di ISIS dan individu yang pernah terlibat kriminalitas.*