Hidayatullah.com—Kasus salah kirim bakteri anthrax hidup oleh Amerika Seikat ternyata lebih luas dari dugaan sebelumnya. Bakteri yang seharusnya dikirim dalam kondisi tidak aktif itu ternyata hingga saat ini diketahui terkirim ke lebih dari 50 laboratorium di 17 negara bagian di Amerika Serikat dan ke tiga negara asing.
Hari Rabu (3/6/215) pejabat Pentagon mengumumkan bahwa kasus salah kirim itu ternyata lebih besar dari jumlah salah kirim yang terungkap pekan lalu.
Para staf di beberapa laboratorium telah mendapatkan perawatan karena terpapar bakteri anthrax, sebagai tindakan kehati-hatian. Tetapi hingga saat ini belum ada yang benar-benar jatuh sakit akibat bakteri itu, lapor BBC.
Pentagon masih bersikukuh mengatakan bahwa kasus tersebut tidak menimbulkan bahaya bagi masyarakat.
Pusat Pengendaluan dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memimpin penyelidikan atas kasus tersebut.
Seorang pejabat bidang pertahanan AS, Robert Work, mengatakan kepada para wartawan bahwa jumlah laboratorium yang terdampak diperkirakan akan bertambah.
Para pakar bidang biosafety mengkritik keras kelalaian yang terjadi dan menyeru agar kehati-hatian dalam penanganan bakteri anthrax ditingkatkan.
Paparan bakteri anthrax antara lain menimbulkan gejala seperti borok di kulit, mual, muntah dan demam, serta dapat mengakibatkan kematian jika tidak segera diobati.
Militer AS telah memerintahkan semua laboratoriumnya agar berhati-hati jika menerima kiriman paket anthrax tidak aktif yang harus mereka teliti. Selain itu militer juga memerintahkan stafnya agar tidak bekerja meneliti bakteri anthrax untuk sementara waktu, sampai ada perintah lain.
Pejabat Pentagon mengatakan tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa pengiriman bakteri anthrax aktif (hidup) tersebut merupakan sebuah tindakan kesengajaan.
Sampel-sampel bakteri anthrax selama 10 tahun terakhir dikirim melalui jasa kiriman komersial dari sebuah laboratorium militer AS di Utah ke berbagai laboratorium di dalam negeri dan juga ke banyak negara asing.
Selain dikirim ke laboratorium di 17 negara bagian, sampel bakteri anthrax hidup kali ini juga dikirim ke laboratorium di Australia, Kanada dan Korea Selatan.
Anthrax adalah bakteri yang utamanya hidup di spora tidak aktif dan dapat ditemukan secara alami di tanah. Tetapi, orang bisa menghirup spora itu secara tidak sengaja, sehingga mengakibatkan anthrax yang ada di dalamnya menjadi aktif. Anthrax juga bisa masuk melalui celah luka yang ada dikulit seseorang. Petugas yang bekerja terkait dengan bakteri itu diharuskan mengenakan pakaian khusus untuk melindungi dirinya.
Tidak semua orang akan langsung jatuh sakit bila terpapar anthrax, tetapi jika tidak mendapatkan perawatan maka sakit yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kematian.
Untuk mengetahui apakah seseorang terpapar bakteri anthrax perlu dilakukan tes darah.
Bakteri anthrax juga bisa menjangkiti hewan ternak.
Anthrax mendapatkan perhatian luas di Amerika Serikat pada tahun 2001, tidak lama setelah peristiwa 9/11, di mana ketika itu beberapa surat berisi bubuk anthrax dikirim ke sejumlah kantor-kantor pemberitaan (media), serta pejabat dan senator AS. Akibatnya 22 orang jatuh sakit dan lima di antaranya meninggal dunia.*