Hidayatullah.com—Lebih dari 400.000 pengungsi anak asal Suriah yang tinggal di Turki tidak bersekolah, demikian menurut laporan Human Rights Watch Senin (9/11/2015).
“Kegagalan untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak Suriah menjadikan seluruh generasi dalam bahaya,” kata Stephanie Gee dari HRW yang menangani program hak-hak pengungsi, seperti dikutip AFP.
“Tanpa ada harapan nyata akan masa depan yang lebih baik, para pengungsi Suriah yang berputus asa mungkin akan membahayakan dirinya dengan kembali ke Suriah atau menempuh perjalanan berbahaya ke Eropa.”
Pekan lalu lembaga urusan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa dalam kurun waktu empat bulan ke depan saja diperkirakan 600.000 migran dan pengungsi akan mengambil jalan berbahaya menuju Eropa dengan menyeberang ke Yunani dari Turki.
HRW mengatakan, kesulitan keuangan merupakan halangan terbesar bagi anak-anak Suriah untuk bersekolah di Turki, sementara para pengungsi Suriah di Turki tidak diperbolehkan bekerja secara legal.
Kendala lainnya adalah masalah bahasa, perlakuan buruk (bullying) dan penolakan oleh warga, sehingga tidak mungkin terjadi integrasi dengan masyarakat Turki.
Turki, yang menampung 2,2 juta pengungsi Suriah, tahun lalu pernah berjanji akan memberikan akses pendidikan bagi anak-anak Suriah di sekolah-sekolah negeri dan berjanji akan mendirikan pusat-pusat pembelajaran sementara yang akan dikelola oleh lembaga-lembaga amal.
Namun, dari jumlah 708.000 anak usia sekolah asal Suriah, hanya 212.000 yang mendaftar di sekolah formal baik tingkat dasar maupun menegah, kata HRW mengutip data Kementerian Pendidikan Turki.
Meskipun tingkat pendaftaran sekolah di dalam lingkungan kamp pengungsi mencapai hampir 90 persen, namun di kalangan pengungsi Suriah yang tinggal di berbagai daerah dan kota di luar kamp hanya 25 persen saja.
HRW mengatakan Turki sudah mengeluarkan dana lebih dari USD7 milyar untuk pengungsi Suriah sejak 2011, dan USD252 juta untuk pendidikan tahun 2014-2015 saja.
Kementerian Pendidikan Turki bulan kemarin mengatakan bahwa pihak nya sudah berusaha agar 270.000 anak Suriah masuk sekolah pada Januari lalu, dan 370.000 anak terdaftar di sekolah pada akhir tahun ajaran 2015-2016.
Menurut HRW, pendidikan akan mengurangi resiko anak-anak Suriah tersebut mudah ikut bergabung dengan kelompok-kelompok bersenjata.*