Hidayatullah.com—Warga kota Hamburg, Jerman, memilih untuk menentang kotanya menjadi tuan rumah Olimpiade 2024, serta olimpiade untuk penyandang disabilitas ‘paralympic’.
Hamburg merupakan satu dari lima kota, bersama Roma, Paris, Budapest dan Los Angeles, yang bersaing di putaran terakhir untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan kompetisi olahraga sejagad itu.
Namun, dalam pemungutan suara di Hamburg dan kota tetangga Kiel, di mana perlombaan layar akan digelar, sebanyak 51,7% penduduk memberikan suara penolakan dalam referendum yang digelar hari Ahad (29/112015), lapor BBC.
Para pejabat komite olimpiade Jerman memutuskan lebih memilih Hamburg dibanding Berlin sebagai tuan rumah.
Menanggapi hasil referendum itu Walikota Hamburg Olaf Scholz berkata, “Itu adalah keputusan yang tidak kami inginkan, tetapi keputusan itu sudah jelas.”
Jerman tidak pernah menyelenggarakan pertandingan olahraga besar itu sejak Olimpiade 1972 di Munich.
Para pengkritik mengatakan bahwa penyelenggaraan olimpiade itu membuang banyak uang. Pasalnya, dari biaya yang dibutuhkan sebesar 11,2 miliar euro hanya sebagian kecil saja yang dijanjikan akan ditanggung pemerintah kota.
Dua tahun lalu, warga kota Munich juga menolak kotanya menjadi tempat penyelenggaraan olimpiade, sehingga menggugurkan kesempatan Jerman untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022.
Pada bulan Juli lalu, kota Boston menarik diri dari pencalonan sebagai tuan rumah Olimpiade 2024, karena tidak mendapatkan cukup dukungan dari warganya.
Siapa yang akan menjadi penyelenggara Olimpiade 2024 akan diputuskan pada September 2017.*