Hidayatullah.com–Mantan Presiden Sudan, Abd Rahman Siwar Adz Dzahab (Siwar el-Dahab) menyerukan pemerintah Kairo agar mengkaji ulang kebijakanya terhadap Gerakan perlawanan Islam/ Harakah Muqawwamah Al-Islamiyah (Hamas) dengan memperhatikan kondisinya sebagai korban kejahatan Zionis.
Dalam pernyataanya Senin (13/12/2014) dikutip Palestine Information Center (PIC) Dzahab menegaskan, “Ggerakan Hamas tak mungkin menjadi gerakan teroris walau bagaimanapun. Yang menyebut Hamas teroris adalah musuhnya yaitu penjajah Zionis yang telah gagal menyingkirkan Hamas dari negaranya sendiri.”
“Hamas dialah yang benar. Oleh karena itu, gerakannya harus meluas,” ujar Siwar memuji Hamas sebagai gerakan yang serius mempertahankan negaranya.
Ia mengatakan, masalah Palestina di lingkungan Arab dan dunia Israel tak begitu diperhatikan.
“Apa yang terjadi di Al-Quds dan Tepi Barat akhir-akhir, sebelumnya saya meyakini akan mendapatkan dukungan secepatnya dari KTT Arab. Namun ternyata sayang sekali hal ini tak terjadi. Namun demikian Hamas tetap berjuang dan perlawanan mereka belum berakhir.”
Mantan presiden Sudan yang juga ketua dewan pendiri organisasi Islam ini menjabat sebagai presiden Sudan di tengah terjadinya intifada April 1985 lalu.
Sebagai komanda tertinggi pimpinan militer saat itu, ia bekerja sama dengan pemimpin Intifada dari sejumlah partai dan asosiasi hingga ia terpilih menjadi presiden Sudan untuk kedua kalinya.*