Hidayatullah.com—Diperkirakan lebih 50 warga sipil tewas dan 200 lainnya terluka dalam serangan udara yang dilancarkan oleh pesawat tempur Rusia secara membabi buta di distrik Douma di timur Ghouta, pinggiran Damaskus, sejak Ahad (13/12/2015) pagi.
Ahmad, seorang petugas dari Departemen Pertahanan Sipil di Douma mengatakan kepada Al Jazeera serangan udara menelan sekitar 41 warga sipil.
“Setidaknya 41 warga sipil, termasuk sembilan anak, tewas dalam serangan di Douma saja, 250 lain terluka,” katanya. “Sebuah sekolah bernama al-Hosn al-Basri ikut jadi target. Kepala sekolah bersama dengan empat siswa tewas dalam serangan itu. Siswa yang terluka telah dibawa ke rumah sakit terdekat,” ujarnya dikutip Al Jazeera.
Seorang fotografer Firas Abdullah yang berada di tempat kejadian kepada Middle East Monitor (MEE), Senin, 14 Desember 2015 mengatakan, sehari sebelumnya, para penduduk Douma menggelar aksi unjuk rasa supaya melindungi anak-anak dari rezim Bashar Assad dan bom-bom Rusia.
Ia menyaksikan, sebanyak 50 warga sipil terbunuh pada serangan udara yang dilancarkan oleh pesawat-pesawat Rusia di Douma, Damaskus, kemarin.
“Dalam tiga bulan terakhir, daerah ini telah terus-menerus menjadi sasaran serangan roket dan serangan udara, tidak ada diantara salah satu dari mereka yang tewas adalah pejuang – semua dari mereka yang tewas adalah warga sipil,” kata Ahmad. “Orang-orang membayar harga untuk konflik bersenjata ini setiap hari,” ujarnya dikutip Al Jazeera.
Sumber lain mengatakan, serangan udara tersebut terdiri dari 12 bom kluster, 53 roket dan lebih dari 100 mortar. Sekitar 50 orang terbunuh dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka.
Sumber tersebut juga mengatakan serangan-serangan udara Rusia dan Suriah telah menyebabkan kerusakan pada tempat umum dan tempat tinggal penduduk, dia menambahkan bahwa tim evakuasi telah bekerja tanpa lelah untuk menarik orang-orang yang selamat dari reruntuhan.
Sementara Anadolu Agency melaporkan kota-kota seperti Irbeen, Zamamalka, Ain Tarma, Hamoria, Kafar Batna menjadi sasaran serangan artileri dan serangan udara oleh pesawat-pesawat tempur Rusia dan Bashar al Assad.*/Nashirul Haq AR