Hidayatullah.com–Persatuan negara-negara Afrika barat (Economic Community of West African States/ECOWAS) mendesak anggotanya untuk melarang burka atau pakaian yang menutupi seluruh wajah dan tubuh dengan dalih mencegah serangan oleh pegembom bunuh diri perempuan.
Usai pertemuan puncak di ibukota Nigeria, Abuja, ECOWAS mengeluarkan pernyataan bahwa beberapa pakaian menyulitkan identifikasi dan menghambat operasi polisi.
“Beberapa jenis pakaian, yang membuat identifikasi atas orang bersangkutan sulit, dinilai menghambat tindakan untuk melindungi orang dan harta benda,” jelas Presiden ECOWAS, Kadre Desire Ouedraogo, dikutip BBC, Jumat (18/12/2015) .
Di kawasan timur laut Nigeria, kelompok jihadis Boko Haram menggunakan perempuan sebagai pengebom bunuh diri dengan menyembunyikan bahan peledak di balik bajunya.
Taktik serupa yang juga mereka gunakan untuk melancarkan serangan bom bunuh diri di Chad, Kamerun, dan Niger, yang sudah memberlakukan larangan jilbab yang menutupi wajah (cadar).
Bulan Mei, Kongo menjadi negara pertama di Afrika (Afrika Tengah) yang melarang penggunaan burka, disusul dengan Chad dan Kamerun setelah menderita serangan bom bunuh diri oleh perempuan.
Pihak berwenang di Kamerun bahkan juga melarang pembuatan dan penjualan burka selain larangan untuk memakainya.
Afrika Barat adalah sebuah wilayah di bagian barat Afrika, berbatasan dengan Samudra Atlantik (di sebelah barat dan selatan), Gurun Sahara (di utara), dan Gunung Kamerun hingga Danau Chad (di timur).
Negara-negara yang termasuk dalam Afrika Barat adalah: Benin, Burkina Faso, Gambia, Ghana, Guinea Bissau, Liberia, Mali, Niger,Nigeria, Pantai Gading,Senegal, Sierra Leone dan Togo.*