Hidayatullah.com—Seorang walikota di negara Afrika Selatan membela keputusannya memberikan beasiswa kepada 16 mahasiswi universitas, dengan syarat mereka mempertahankan keperawanannya.
Dudu Mazibuko mengatakan kepada BBC (25/1/2016) bahwa skema itu dimaksudkan untuk “mengurangi HIV, Aids dan kehamilan tidak diinginkan” di kalangan gadis-gadis muda di distrik Uthukela sebelah timur Provinsi Kwazulu-Natal.
Para penerima beasiswa itu harus memberikan bukti keperawanan melalui tes rutin, imbuh pejabat wanita itu.
Kelompok-kelompok pembela hak mengecam kebijakan tersebut.
Syarat untuk mendapatkan beasiswa itu merupakan “pelanggaran atas hak dan martabat anak perempuan,” kata seorang juru bicara People Opposing Women Abuse (POWA) kepada BBC siaran Afrika.
“Pemeriksaan keperawanan tidak akan menghentikan penyebaran HIV dan Aids,” kata Idumeleng Muloko.
Commision for Gender Equality, lembaga yang mendapat dukungan pemerintah, juga mengkritik kebijakan itu.
“Menurut saya maksud dari walikota itu sangat baik, tetapi apa yang kami tidak setujui adalah memberikan beasiswa untuk keperawanan,” kata ketuanya Mfanozelwe kepada Associated Press.
“Ada masalah seputar diskriminasi berdasarkan kehamilan, keperawanan dan bahkan terhadap anak lelaki. Ini keterlaluan,” imbuhnya.
Diperkirakan 6,3 juta orang di Afrika Selatan positif mengidap HIV atau satu dari setiap 10 orang hidup dengan membawa virus mematikan itu.
Kwazulu-Natal merupakan salah satu provinsi yang paling parah dan menjadi daerah dengan jumlah penduduk pengidap HIV terbanyak di dunia.
Menurut Walikota Mazibuko tes keperawanan dilakukan bukan oleh pihak pemerintah distrik maupun universitas.
Menurutnya, penerima beasiswa adalah yang sudah mengikuti tes keperawanan yang dilakukan pada perayaan tahunan tradisi suku Zulu, di mana para gadis perawan dan wanita dipilih untuk menampilkan tarian di hadapan Raja Goodwill Zwelithini.
Ketika ditanya apakah Mazibuko bersedia jika putrinya sendiri mengikuti tradisi itu, walikota itu menjawab cucu perempuannya sendiri berharap bisa ikut dalam perayaan tahun ini.*