Hidayatullah.com–MiliterAmerika Serikat hari Rabu (22/10/2014) mengakui bahwa satu paket amunisi dan senjata yang dijatuhkan di sekitar perbatasan Suriah di Kobane nyasar dan sepertinya jatuh ke tangan kelompok ISIS/ISIL dan bukan ke pasukan Kurdi sebagaimana mestinya.
Pejabat Amerika mengatakan mereka tidak memiliki alasan untuk meragukan keaslian rekaman yang diunggah hari Selasa kemarin di internet, yang menunjukkan seorang pria bertopeng memamerkan kotak kayu berparasut yang dipenuhi granat serta roket, lansir AFP. [Baca berita sebelumnya: Pesawat Amerika kirimi pasukan Kurdi senjata lewat udara]
Setelah melakukan pengiriman senjata dan obat-obatan lewat udara ke pasukan Kurdi di Kobane hari Senin pagi, militer Amerika Serikat mengakui satu dari 28 paket hilang dan harus dihancurkan dalam serangan udara.
Tetapi jurubicara Pentagon Kolonel Steven Warren hari Rabu mengatakan kepada wartawan bahwa “paket kedua juga nyasar dan kemungkinan jatuh ke tangan musuh.”
Syrian Observatory for Human Rights hari Selasa melaporkan bahwa paket berparasut tersebut jatuh ke tangan ISIS/ISIL.
Warren mengatakan pengiriman suplai lewat udara “sangat sulit” dan “sangat umum” ada paket yang terbawa angin melayang ke luar daerah sasaran. Meskipun demikian, kata Warren, sebagian besar kiriman paket senjata itu jatuh ke pasukan sahabat dan diterima oleh mereka.
Menurut Warren selalu akan ada kesalahan dalam operasi semacam itu, dan biasanya paket kiriman yang diangkut pesawat ditambah guna mengantisipasi jika ada yang nyasar ke tempat lain.
Warren menegaskan jumlah amunisi yang jatuh ke tangan ISIS/ISIL sedikit dan tidak cukup mendatangkan keuntungan bagi kelompok itu.
Sebelumnya kiriman paket amunisi dan senjata bulan lalu yang dibawa oleh pesawat-pesawat Iraq salah sasaran dan jatuh ke tangan pasukan ISIS/ISIL di Provinsi Anbar. Pemerintah Baghdad mengakui bahwa kesalahan itu.*