Hidayatullah.com—Turki dan Jerman menandatangani declarations of intent kerja sama bilateral dalam memerangi penyelundupan migran dan terorisme.
Dilansir kantor berita Anadolu, deputi wakil Menteri Dalam Negeri Turki Mehmet Tekinarslan dan Dubes Jerman di Turki Martin Erdmann menandatangani pernyataan keinginan bersama itu pada hari Selasa (23/2/2016). Kesepakatan tersebut ditandatangani dua pekan setelah kunjungan Kanselir Jerman Angela Merkel ke Ankara dan mendiskusikan krisis pengungsi dengan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu.
“Kami percaya kerja sama itu akan memberikan kontribusi penting bagi kedua negara,” kata Tekinarslan.
Dubes Erdmann mengatakan kerja sama antara Turki dan Jerman perlu ditingkatkan agar dapat memerangi penyelundupan migran secara efektif dan mencegar pelintas batas ilegal melewati perbatasan di kawasan Laut Aegea.
Lebih dari 100.000 pengungsi secara ilegal menyeberang ke Yunani lewat Turki sejak awal 2016, menurut International Organization for Migration. Sebagian besar dari mereka dapat menetap di Eropa Barat, misalnya di Jerman.
Tahun lalu, negara Hitler itu menerima kedatangan 1,1 juta migran, terbesar dalam sejarahnya.
Pemerintah Jerman harus menangani tidak kurang dari 3,6 juta pengungsi pada 2020, dengan pertambahan rata-rata pertahun setengah juta. Demikian menurut kalkulasi Kementerian Perekonomian Jerman bekerja sama dengan sejumlah kementerian lain, lapor Sueddeutsche Zeitung dikutip Reuters Kamis (25/2/2016).*