Hidayatullah.com—Hasil tes DNA mengkonfirmasi bahwa tiga ekor buaya Nil pemakan manusia ditemukan hidup di rawa-rawa di Florida, Amerika Serikat.
Tidak seperti buaya lokal Florida, buaya Nil tersebut memakan manusia dan diyakini menjadi penyebab kematian sekitar 200 orang pertahun di tempat asalnya di kawasan sub-sahara Afrika.
Ada kemungkinan buaya Nil yang berkeliaran di negara bagian AS itu jumlahnya lebih banyak, kata para pakar seperti dilansir BBC Sabtu (21/5/2016).
Tidak diketahui pasti bagaimana buaya-buaya itu bisa berada di Amerika. “Mereka tidak berenang dari Afrika,” kata herpetologis dari Universitas Florida Kenneth Krysko.
Salah satu kemungkinan mereka dibawa secara ilegal oleh para kolektor tak berizin, yang kemudian gagal menjaganya atau sengaja melepaskannya, kata Kysko kepada Associated Press.
Hewan-hewan itu ditemukan tahun 2009, 2011 dan 2014 dan dikonfirmasi sebagai buaya Nil melalui tes DNA belum lama ini.
Buaya Nil bisa tumbuh hingga 6 meter, lebih besar dibanding buaya-buaya lokal yang umumnya paling besar hanya 4 meter.
Buaya Nil diketahui mengkonsumsi udang, ikan, serangga, burung dan mamalia, termasuk manusia. Mereka juga dikenal sering menyerang hewan ternak.
Pakar-pakar kehidupan alam liar di Florida khawatir buaya-buaya asal Afrika itu akan mengancam ekosistem jika mereka beranak-pinak di rawa-rawa Everglades.
Kasus seperti ular python Burma dikhawatirkan terulang kembali pada kasus buaya Nil tersebut.
Seekor phyton Burma pertama kali terlihat di Everglades pada tahun 1980-an dan 15 tahun kemudian mereka sudah membentuk populasi di kawasan basah Florida itu. Saat ini, diperkirakan terdapat 30.000 ekor phyton Burma hidup liar di Everglades.*