Hidayatullah.com—Seorang hakim memutuskan bahwa para wanita anggota tim sepakbola nasional Amerika Serikat dilarang melakukan aksi mogok dan mereka tidak memiliki hak untuk mogok.
Dilansir BBC Jumat (3/6/2016), para pesepakbola wanita anggota tim kesebelasan nasional AS mempertimbangkan untuk melancarkan aksi mogok guna memprotes diskriminasi gaji.
US Soccer Federation menggugat serikat mereka karena tidak mencegah aksi mogok yang dapat menggagalkan tim mengikuti Olimpiade musim panas tahun ini.
Hakim mengatakan bahwa para pesepakbola wanita itu tidak memiliki hak mogok, karena adanya kesepakatan kontrak yang telah dibuat sebelumnya.
Bulan Maret lalu, 5 pesepakbola wanita AS mengajukan gugatan hukum bersama Equal Employment Opportunity Commission perihal diskriminasi besaran gaji. Mereka berargumen bahwa pemain wanita kadang dibayar 4 kali lebih rendah dibanding rekan-rekan pria, meskipun tim mereka berhasil meraih gelar juara dunia.
Serikat pesepakbola wanita sejauh ini belum melancarkan aksi mogok, mereka baru mempertimbangkan kemungkinan untuk melakukannya.
US Soccer Federation, persatuan sepakbola AS, mengajukan gugatan itu sendiri guna mencegah para pemainnya melancarkan aksi mogok.
USSF berdalih tidak ada klausul mogok dalam sekepakatan kolektif yang telah dibuat tahun 2013, yang merupakan dasar kontrak kerja mereka saat ini.
USSF mengatakan klausul mogok juga tidak pernah disebutkan secara khusus dalam sepekatan yang dibuat terakhir.
Hakim menguatkan dalih USSF dengan mengatakan bahwa pemberitahuan mengenai isi kesepakatan tersebut telah disampaikan secara lisan maupun lewat surat elektronik (e-mail).
Tim sepakbola wanita Amerika Seikat dijadwalkan berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro, Brazil, tahun 2016 ini. USSF mengatakan aksi mogok hanya akan menghambat perkembangan sepakbola di Amerika Serikat.*