Hidayatullah.com—Paraguay mengatakan pemerintahnya didekati oleh sejumlah makelar tidak resmi yang menawarkan akses ke vaksin Covid-19 buatan China apabila bersedia memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Para perantara itu tidak memiliki jabatan resmi dan legitimasi mereka atau kaitannya dengan pemerintah Republik Rakyat China belum terbukti kebenarannya, kata Kementerian Luar Negeri Paraguay dalam sebuah pernyataan.
Namun, Paraguay mengecam para broker itu karena menawarkan “syarat tidak patut” dan memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan yang menyedihkan yang diakibatkan oleh pandemi seharusnya tidak dipakai untuk mengejar keuntungan politik atau ekonomi.
Menteri Luar Negeri Euclides Acevedo mengatakan pihaknya tidak akan membiarkan persyaratan legal atau politik dimanfaatkan untuk membuat kesepakatan pengadaan vaksin. “Kami tidak bisa terima mereka mengatakan ‘kami akan menjual vaksin kepada Anda, tapi putuskan hubungan Anda dengan Taiwan’,” kata Acevedo seperti dikutip situs berita lokal Hoy.
Saat ini terdapat lebih dari 200.000 kasus Covid-19 di Paraguay. Kelangkaan obat, kekurangan tempat tidur di ruang perawatan intensif dan kelambatan vaksinansi, telah menyulut aksi protes rakyat di jalanan dan upaya pemakzulan terhadap Presiden Mario Abdo Benítez.
Pekan lalu Taiwan mengulurkan bantuan kepada Paraguay untuk membelikan vaksin. Sementara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, mendesak kedua negara itu bekerja sama untuk mengatasi pandemi. AS sebelumnya mengutarakan kekhawatiran akan upaya Beijing menekan sejumlah negara yang masih menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Taiwan saat ini memiliki hubungan resmi hanya dengan 15 negara, kebanyakan merupakan negeri miskin di kawasan Amerika Tengah, Karibia dan Pasifik.
Setelah kabar dari Paraguay itu mencuat, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu dana yang ditawarkan untuk pembelian vaksin Covid-19 tidak boleh dipakai untuk membeli vaksin yang dikembangkan oleh atau dibuat di China.
“Satu syaratnya yaitu vaksin China tidak boleh dibeli. Atau, apabila Anda membeli vaksin China, maka jangan menggunakan uang Taiwan,” kata Wu memberikan penjelasan kepada parlemen. Dia menambahkan bahwa dirinya yakin akan kekokohan hubungan Taiwan dengan Paraguay, lapor Reuters Rabu (24/3/2021).
Jubir Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan laporan tentang vaksin dipakai untuk pengakuan diplomatik itu merupakan bagian dari kampanye disinformasi yang berasal dari Taiwan.
“Kami mendesak mereka yang di Taiwan agar menghentikan manipulasi politik atau fitnah dalam bentuk apapun, karena semua upaya itu pasti akan gagal,” kata wanita itu dalam konferensi pers rutin di Beijing.*