Hidayatullah.com–Sebuah survei atas wanita Muslim dari seluruh penjuru negeri Belanda menunjukkan bahwa sebagian besar pemakai jilbab mengenakannya atas keinginan pribadi mereka.
Hasil survei menunjukkan, enam dari sepuluh wanita Muslim berusia 15 hingga 35 tahun di Belanda mengenakan kerudung. Sebagian besar Muslimah berkerudung, mulai mengenakannya pada usia 19 tahun dan bukan pada usia lebih dini. Hal ini bertentangan dengan keyakinan publik negeri kincir angin selama ini, yang menyangka mereka mulai mengenakannya pada usia belia. Hanya 16 persen dari responden yang menyatakan mulai berhijab pada usia 13 atau 14 tahun.
Penelitian tersebut dilakukan sebagai penanda penerbitan sebuah buku tentang jilbab di Belanda. Dengan survei tersebut, ingin ditunjukkan bahwa prasangka-prasangka masyarakat Belanda yang berkembang selama ini tentang jilbab tidak terbukti.
Salah satu prasangka buruk masyarakat Belanda tentang jilbab atau kerudung adalah pakaian ini merupakan bentuk penindasan terhadap perempuan, dalam hal ini Muslimah.
Kenyataannya, berdasarkan hasil survei dan bukti-bukti yang ada, wanita Muslim mengenakan kerudung atau berhijab berdasarkan keinginan sendiri.
Hasil survei menunjukkan, lebih dari separuh (53 persen) keluarga di mana ibu mereka mengenakan kerudung, tidak semua anak perempuannya juga ikut mengenakan kerudung. Terkadang bahkan hanya satu anak perempuan yang berkerudung. Demikian dilansir Radio Nederland, Selasa (22/11/2011).
Masalah kerudung dan cadar diperdebatkan secara panjang lebar di Belanda. Berdasarkan peraturan hukum di negeri bekas penjajah Indonesia itu, tidak semua pekerja boleh mengenakan kerudung saat bekerja, di antaranya hakim dan pegawai negeri sipil. Seruan pelarangan cadar di tempat umum juga terus dikumandangkan oleh kelompok-kelompok anti-Islam di negara yang mengaku menjunjung tinggi hak asasi manusia itu.*
Keterangan foto: Beberapa orang Muslimah Belanda.[themuslimwomen]