Hidayatullah.com–Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov menolak semua tuduhan adanya kehadiran tentara Chechnya di Suriah tetapi dia menawarkan diri untuk melatih tentara rezim Bashar al Assad di Suriah, RIA Novosti Rusia melaporkan kemarin.
“Tidak ada satu instruktur pun di Suriah yang berasal dari Chechnya,” dia mengatakan, berdasarkan kantor berita Rusia, mencatat bahwa “hal tersebut bukanlah yang saat ini direncanakan,” dikutip Middle East Monitor, Selasa (04/10/2016).
Ketika ditanya apakah dia akan menerima tentara rezim Suriah di pusat pelatihan pasukan khususnya, dia tidak menyangkal ide tersebut. “Mengapa tidak,” katanya, “pemerintah Suriah adalah sekutu kami dan terdapat para ‘teroris’ dan kami sedang melawan ‘terorisme’ bersama-sama,” ujarnya menyebut istilah ‘terorisme’ untuk kelompok oposisi dan mujahidin.
“Jika kami bersikap keras pada terorisme di sana, itu akan mempermudah Rusia dan jika kami menyerahkan posisi kami saat ini, maka hal itu akan menjadi lebih sulit,” katanya. “Itulah mengapa, kami akan melatih mereka dengan senang hati.”
Kadyrov memiliki sebuah pusat pelatihan pasukan khusus seluas 400 hektar di kota Gudermes, Chechnya. Pusat pelatihan tersebut memuat sejumlah lapangan tembak dan sebuah kota tiruan untuk mensimulasi pertempuran di lingkungan perkotaan.
Selain itu juga memuat bangunan tempat tinggal asli dengan infrastruktur bawah tanah serta bangunan yang digunakan untuk melatih pasukan memanjat gedung tinggi, dan membebaskan sandera.
Pernyataan Ramzan Kadyrov ini semakin menunjukkan keberadaannyaa di posisi Rusia, Iran, Hizbullah (Lebanon) membantu Rezim Bashar al Assad membunuhi rakyatnya sendiri.*/Nashirul Haq AR
baca juga: Pemimpin Chechnya Ingin Putin Memerintah Seumur Hidup