Hidayatullah.com—Paus Fransiskus melakukan kunjungan tiba-tiba ke sebuah rumah penampungan di kota Roma guna menemui 20 bekas pelacur asal berbagai negara.
Para wanita itu diselamatkan dari mucikari-mucikari mereka dan diberikan tempat berteduh serta perlindungan di sebuah apartemen yang dikelola lembaga amal Katolik di ibukota Italia.
Pemuka Katolik itu berbincang-bincang dengan para wanita tersebut, sebagian korban perdagangan manusia asal Afrika dan tempat lain di Eropa, selama satu jam.
Paus berusia 79 tahun itu kerap menyebut perdagangan manusia sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
Perempuan-perempuan mantan pelacur yang diajak berbincang-bincang oleh Paus Fransiskus itu tujuh berasal dari Nigeria, enam asal Rumania, empat Albania, serta satu orang masing-masing asal Italia, Tunisia dan Ukraina.
Kedua puluh wanita itu berusia 30-an tahun dan pernah mengalami luka serius akibat siksaan dan sekarang hidup di bawah perlindungan Komunitas Paus Yohanes XXIII, kata Vatikan seperti dilansir BBC Jumat (12/8/2016).
Dengan menawarkan janji manis berupa pekerjaan, para jaringan perdanganan manusia mendatangkan wanita-wanita itu ke Italia dan negara-negara Eropa Barat lain, tetapi kemudian memaksa mereka menjadi pelacur.
Kunjungan tiba-tiba tersebut dilakukan Paus Fransiskus dalam rangka “Friday of Mercy”, aktvitas paus mengunjungi orang-orang yang mengalami penderitaan.*