Hidayatullah.com—Si jago merah menghancurkan gereja terkenal San Sebastian di kota koloni Peru, Cuzco.
Penduduk setempat menyaksikan dengan putus asa api yang melahap altar beserta lukisan-lukisan berharga yang terdapat di dalam rumah ibadah peninggalan abad XVI itu.
Api mulai berkobar pada Jumat dini hari (16/9/2016). Pihak berwenang mengatakan hal itu kemungkinan disebabkan oleh arus pendek listrik, lapor BBC.
Petugas pemadam kebakaran mengatakan hidran di daerah tempat kejadian tidak berfungsi dan baru berhasil diperbaiki dua jam kemudian.
Pendeta setempat mendesak warga agar menyelamatkan gereja itu. Mereka bergegas ke sungai terdekat untuk mengambil air, tetapi aksi itu terlambat.
Bangunan gereja masih berdiri. Namun, sebagian besar ornamen di dalam telah hancur, termasuk hasil karya seniman Diego Quispe Tito.
Fotografer Mario Testino, yang juga ketua World Monuments Fund Peru, kepada BBC mengatakan bahwa kejadian itu merupakan “kehilangan tragis” bagi negaranya. Menurutnya, menteri kebudayaan berjanji akan memugar gereja tersebut.
“Seluruh bagian atap habis dimakan api,” kata Jesus Valvida, kepala petugas damkar.
“Patung-patung orang kudus, gambar-gambar, lukisan dari kebudayaan Cuzco telah lenyap tidak lagi terlihat, 80 persen dari bagian dalam gereja.”
Walikota Cuzco Carlos Moscoso menangis melihat begitu parahnya kerusakan akibat kebakaran di gereja lawas itu.
Tempat ibadah umat Kristen tersebut pernah dipugar secara besar-besaran antara tahun 2008 dan 2013.
Seorang wartawan lokal, Javier Farje, mengatakan gereja tersebut mewakili dua kebudayaan, yaitu karya seni Eropa, terutama lukisan bergaya Flemish, dan seni dari kebudayaan Andean.
Cuzco dulu kala merupakan ibukota dari Imperium Inca, yang eksistensinya nyaris lenyap keseluruhan akibat penjajahan oleh orang-orang pendatang dari Spanyol yang menguasai sebagian besar wilayah di Benua Amerika.*