Hidayatullah.com—Dua warga Iran dan seorang sopirnya warga Kenya, yang bekerja untuk Kedutaan Iran di Nairobi, hari Kamis (30/11/2016) didakwa mengumpulkan informasi untuk kebutuhan teroris setelah merekam gambar Kedutaan Israel.
Menurut dokumen dakwaan yang disampaikan pengadilan, Sayed Nasrollah Ebrahimi, Abdolhosein Ghola Safafe dan sopir Moses Keyah Mmboga “diketahui mengambil gambar video klip Kedutaan Israel … untuk penggunaan yang berhubungan dengan aksi terorisme.”
Ketiganya sedang berada di sebuah mobil milik Kedutaan Iran saat ditangkap hari Selasa (28/11/2016), kata dokumen pengadilan itu. Status diplomatik kedua warga Iran tersebut tidak diketahui.
Kedutaan Iran tidak menanggapi saat dimintai komentar, lapor Reuters.
“Klien-klien saya menyatakan tidak bersalah dan telah ditahan oleh ATPU (Polisi Unit Anti Terorisme Kenya) untuk diinterogasi lebih lanjut,” kata pengacara Cohen Amanya kepada Reuters setelah ketiga terdakwa dihadirkan di pengadilan.
Jaksa Duncan Ondimu mengatakan kedua pria warga Iran itu sedang mengunjungi Kenya, tetapi dia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Beberapa tahun belakangan Kenya mengalami sejumlah serangan terorisme, yang kebanyakan dilakukan oleh militan etnis Somalia.
Tahun 2002, sebanyak 15 orang tewas ketika sebuah hotel di kota Mombasa yang dimiliki oleh orang Israel dibom. Kejadian itu hampir bersamaan dengan penembakan 2 misil yang nyaris mengenai sebuah pesawat jet Israel.
Di tahun 2013, sebuah pengadilan di Kenya memenjarakan dua orang Iran seumur hidup dalam dakwaan terorisme, termasuk kepemilikan bahan peledak. Hukuman itu dikurangi menjadi 15 tahun penjara di pengadilan banding.*