Hidayatullah.com–Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, mengunjungi Pusat Karantina Imigrasi atau Tarhil yang terletak di Shumaisy, sebuah kawasan perbatasan memasuki Kota Suci Makkah. Dalam kunjungan yang berlangsung Rabu pagi (08/02/2017), Konjen didampingi oleh Pelaksana Fungsi Konsuler-II, Fadhly Ahmad, Staf Teknis/Atase Imigrasi, I. Ismoyo, dan empat orang staf KJRI Jeddah.
Kunjungan Kepala Perwakilan RI yang berada di wilayah barat Arab Saudi tersebut bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam hal penanganan WNI yang tidak berdokumen resmi (undocumented) atau yang lebih dikenal dengan sebutan WNI Overstayer (WNIO) dan percepatan pemulangan WNIO yang ditahan di sejumlah karantina imigrasi di wilayah kerja KJRI Jeddah.
Selain menyempatkan berkunjung ke sejumlah ambar (ruang tahanan imigrasi) dan berdialog dengan sejumlah WNIO yang tengah ditahan berbagai pelanggaran keimigrasian dan ketenagakerjaan, Konjen juga melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat di Tarhil, antara lain, Ahmad Al-Syarif, Kepala Kantor Urusan Luar Negeri yang ditempatkan di Tarhil Shumaisy, Mayjen Abdurrahman Humaid Al-Hartsi, Kepala Imigrasi Tarhil Shumaisy, Brigjen Fahad Tarahib Ghannam, Kepala Penjara Wilayah Jeddah, Letkol Abdul Karim Al-Qodroh, Kepala Bagian Pemulangan, Letkol Abdullatef Al-Tsumali, Kepala Pemulangan bagian Perempuan, dan Letkol Aod Al-Qahtany, Kepala Penjara Perempuan.
Para pejabat Tarhil Shumaysi menyambut baik kunjungan Konjen dan berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama dalam rangka mempercepat proses pemulangan WNIO. Mereka berharap kiranya KJRI Jeddah terus mempertahankan kerja sama baik selama ini, khususnya dalam memberikan perhatian kepada warganya yang sedang ditahan di Tarhil.
Menanggapi hal tersebut, Konjen RI Jeddah menegaskan komitmennya bahwa KJRI membuka pintu 24 jam untuk berkoordinasi dalam penanganan masalah-masalah yang menyangkut WNIO yang berada di Tarhil.
Konjen juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Arab Saudi, khususnya kepada seluruh pejabat Tarhil Shumaisy, yang telah memberikan perhatian dan perlakuan yang baik kepada para WNIO selama berada dalam tahanan imigrasi.
Menurut catatan resmi yang dirilis Fungsi Konsuler dan Teknis Imigrasi KJRI Jeddah, sepanjang 2016 KJRI Jeddah telah memfasilitasi pemulangan WNIO sebanyak 8.162 orang, dengan rincian 5.131 perempuan, 2.380 laki-laki dan 651 anak-anak.
Dari tahun ke tahun, angka jumlah WNI bermasalah yang dipulangkan, baik melalui skema deportasi maupun repatriasi, menunjukkan trend penurunan, khususnya pasca diberlakukannya kebijakan moratorium pengiriman TKI sektor informal ke Arab Saudi pada Agustus 2011.
Selama periode November 2013 hingga Desember 2014, KJRI Jeddah telah memfasilitasi pemulangan WNIO dari Arab Saudi sebanyak 20.704 orang, dan menurun secara signifikan di tahun 2015 menjadi 12.408.
Sementara itu, sepanjang Januari 2017 ini, KJRI Jeddah bekerja sama dengan Tarhil Shumaisy telah melakukan percepatan pemulangan WNI sebanyak 692, yang terdiri dari 420 perempuan, 240 laki-laki dan 32 anak-anak.
“Saat ini WNI kita yang sedang kami data di Tarhil terdapat sebanyak 236 orang. Mereka terdiri dari 123 perempuan, 76 laki-laki dan 37 anak-anak,” jelas Fadhly Ahmad usai mendampingi Konjen RI Jeddah melakukan pertemuan dengan para pejabat di Tarhil Shumaisy dan kunjungan ke sejumlah ambar untuk menemui para WNIO yang tengah ditahan di sana.*