Hidayatullah.com—Presiden Korea Selatan yang belum lama didepak dari kekuasaan karena kasus korupsi, Park Geun-hye, dikabarkan telah menjual rumah besarnya di kawasan Samseong-dong untuk membayar biaya pengacara hukumnya.
Dilansir Korea Times Senin (24/4/2017), banyak media yang mengabarkan bahwa Park akhir bulan lalu menjual rumah yang ditempatinya sejak tahun 1990 itu –setelah ibu dari teman karibnya tersangka utama kasus korupsi saat ini Choi Soon-sil membayar properti itu 6,76 miliar won.. Namun, sedikit media yang memberitakan siapa pembeli properti tersebut.
Adalah pimpinan Mario Outlet, Hong Seong-yeol, yang mengatakan kepada awak media bahwa dia yang membeli rumah dua lantai di Samseong-dong itu, karena harganya relatif murah untuk properti yang berada di lokasi bagus.
“Karena saya tidak punya rumah atau tanah di Gangnam, saya berusaha keras untuk membeli properti di sana. Dan salah satu kenalan saya memberitahu bahwa rumah di Samseong-dong itu dijual,” ujarnya.
“Saya berpikir untuk segera pindah ke sana. Tapi, saya dengar sistem pemanasnya rusak. Saya harus memeriksa dulu semuanya sebelum memutuskan,” imbuhnya.
Gangnam adalah kawasan elit di bagian selatan kota Seoul. Daerah orang-orang kaya Korea itu mencuat namanya seantero dunia lewat lagu “Gangnam Style” yang dipopulerkan rapper Psy tahun 2012.
Sebagian pihak curiga, Hong yang kini berusia 63 tahun, bisa mendapatkan rumah mewah itu dengan mudah karena berkawan dengan saudara lelaki bekas presiden Park, Park Ji-man. Namun, Hong membantah mengenal pengusaha pembuatan baja itu.
Ini bukan pertama kalinya Hong membeli aset yang berkaitan dengan bekas presiden Korea Selatan.
Pada Desember 2015, Hong membayar 11,8 juta won untuk lahan pertanian herba di Yeoncheon, sebelah utara Seoul, yang dimiliki oleh putra tertua bekas Presiden Korsel Chun Doo-hwan. Chun adalah satu dari sekian bekas presiden Korea Selatan yang tersangkut kasus korupsi, suap dan penggelapan pajak.
Didirikan tahun 2001, Mario Outlet merupakan mall fesyen pertama di negeri ginseng. Beberapa tahun kemudian perusahaan itu berkembang memiliki lebih dari 300 merek pakaian domestik dan global yang dibagi menjadi 3 bagian berbeda. Sebagai perusahaan swasta yang belum go public, Hong diketahui sampai saat ini sebagai pemegang 100 persen saham Mario Outlet.
Walaupun tahun lalu Mario Outlet berhasil mencetak hasil penjualan 56,4 miliar won dengan keuntungan 15,6 miliar won, Hong diketahui tidak sungkan-sungkan untuk memecat pekerjanya dan tidak membayar gaji mereka tepat waktu.*