Hidayatullah.com–Puluhan pemimpin agama menaiki sebuah bus di Champs Elysees, Paris sejak hari Sabtu, 8 Juli, untuk memulai program melacak beberapa tempat di seluruh Eropa, sebagai usaha memperingati para korban dan mengutuk kekerasan.
Para imam dari negara-negara seperti Prancis, Belgia, Inggris dan Tunisia disertai oleh para wakil dari agama-agama lain di lokasi di mana polisi Prancis, Xavier Jugele, ditembak mati pada bulan April lalu.
Lokasi yang akan dikunjungi termasuk Berlin – di mana penyelenggara berharap dapat bertemu dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel.
Baca: Petugas Tangkap Pria Turki-Prancis Otak Serangan Klab Malam
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Brussels dan Nice sebelum kembali ke Paris pada 14 Juli, pada kesempatan ulang tahun pertama serangan truk di Nice.
Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan truk di Nice, yang menewaskan 86 orang ketika mereka sedang merayakan Hari Bastille dan juga serangan truk di sebuah pasar Natal di Berlin pada bulan Desember lalu, yang menewaskan 12 orang.
Imam Drancy dan penulis Prancis Marek Halter adalah pemimpin inisiatif kunjungan tersebut.
“Kami ingin menyatakan bahwa agama kami dan nilai-nilai Islam bertentangan dengan yang dipegang oleh para pembunuh itu,” Hassen Chalghoumi, imam de Drancy dikutip radio France Inter.
Lebih 30 orang menaiki bus tersebut dan lebih banyak lagi diperkirakan bergabung mereka. Diperkirakan akan ada 60 orang ikut ambil bagian, kutip, Reuters.*