Hidayatullah.com—Tablet iodin dibagikan kepada warga Jerman penghuni kota Aachen, menyusul kekhawatiran akan terjadi kebocoran di instalasi nuklir milik negara tetangga Belgia.
Sejak lama penduduk Aachen merasa kurang aman disebabkan keberadaan reaktor nuklir Tihange milik Belgia, yang berjarak kurang dari 70 kilometer dari tempat tinggalnya. Belakangan mereka semakin khawatir karena fasilitas nuklir yang beroperasi sejak lebih dari 40 tahun lalu itu dilaporkan mengalami keretakan di beberapa reaktornya.
Terhitung hari Jumat (1/9/2017), pihak berwenang di Aachen membagikan tablet iodin yang dapat dipesan gratis secara online oleh warga, berjaga-jaga terjadi bencana di reaktor nuklir itu.
Biasanya, iodin disimpan di sebuah tempat terpusat, dan hanya dibagikan dalam kondisi darurat. Namun, menurut pejabat urusan lingkungan di Aachen, Markus Kremes, pemerintah kota menyimpulkan bahwa sulit membagikannya secara cepat jika tiba-tiba terjadi bencana di Tihange.
“Itu mengapa kami muncul ide untuk memberikan tablet iodin lebih awal kepada sebagian besar warga,” kata Kremes seperti dilansir Deutsche Welle.
Tablet-tablet itu diharapkan dapat mencegah terjadinya kanker tiroid yang diakibatkan oleh kontaminasi radioaktif. Pemberian tablet diprioritaskan kepada anak-anak, ibu menyusui dan orang di bawah usia 45 tahun.
Seorang apoteker setempat, Gabriele Neumann, mengatakan bahwa sudah ada permintaan tablet iodin sebelum pemerintah Aachen berinisiatif membagikannya secara gratis.
“Ada permintaan besar terutama sekitar 18 bulan lalu, ketika Tihange dimatikan dan kemudian dinyalakan lagi beberapa kali,” kata Neumann, seraya menambahkan bahwa apoteknya saja ketika itu menjual lebih dari 300 kotak tablet iodin.
Akan tetapi, menurut Hans-Josef Allelein, seorang pakar keamanan reaktor dan teknologi reaktor dari Universitas Aachen, tablet iondin saja tidak cukup. “…, Anda juga harus menyiapkan setidaknya dua liter air perorang, makanan pokok, tablet vitamin, sepatu bot, dan material yang dapat dipakai untuk menyekat pintu-pintu dan jendela.”
Hasil studi oleh Institute for Security and Risk Management di Universitas Wina, menyimpulkan bahwa apabila terjadi bencana di reaktor nuklir Tihange, wilayah Aachen bisa dipastikan akan terdampak oleh radioaktif. Lebih lanjut studi itu menjelaskan, tergantung pola cuaca, tingkat radioaktif yang keluar dari reaktor nuklir Tihange bisa mencapai tingkat seperti ketika terjadi bencana nuklir Chernobil tahun 1986, yang menyebabkan evakuasi besar-besaran dan kerusakan lingkungan yang masif.*