Hidayatullah.com—Orang-orang muda di Italia kondisi perekonomiannya lebih buruk dibanding orangtua atau bahkan kakeknya, kata organisasi kemanusiaan Katolik Caritas, Jumat (17/11/2017).
Satu dari setiap sepuluh orang Italia berusia 18 sampai 34 tahun hidup dalam kemiskinan parah kata Caritas, yang mengatakan peningkatan jumlah orang muda di Italia yang mengandalkan layanannya untuk mendapatkan makanan, pakaian dan tempat berteduh sungguh mengkhawatirkan.
Angka kemiskinan di kalangan generasi milenial Italia hanya sedikit di bawah 2 persen sepuluh tahun silam, tetapi sekarang sekitar 10 persen. Sementara di kalangan orang berusia lebih dari 65 tahun angkanya turun sedikit dari hampir 5 persen menjadi sekitar 4 persen saja.
Selain itu, lebih dari 1,2 juta anak-anak juga hidup dalam kemiskinan absolut di Italia.
“Jika di tahun-tahun sebelum krisis ekonomi kelompok usia yang paling kurang beruntung adalah manula, sejak sekitar lima tahun silam orang muda dan mereka yang masih sangat muda yang situasinya sangat kritis, lebih mengkhawatirkan dibanding kondisi satu dekade silam kelompok umur 65 tahun,” kata Caritas dalam laporannya ‘Future Past’ seperti dilansir The Local.
Tidak hanya itu, bahkan orang-orang muda yang kondisinya tidak terlalu melarat kondisinya lebih buruk dibanding generasi di atas mereka. Jika ditunjukkan dengan angka, rata-rata pendapatan rumah tangga kelompok usia 18-43 tahun kurang dari setengah pendapatan di tahun 1995. Sementara di periode yang sama, kelompok usia 65 tahun ke atas pendapatan rata-ratanya naik sekitar 60 persen.
Sejak krisis 2008, pengangguran di kalangan pemuda Italia melonjak tinggi. Angka pengangguran atau tidak memiliki keterampilan, tidak berpendidikan di kalangan pemuda Italia lebih tinggi di banding negara Uni Eropa lainnya.
Pada periode yang sama, jumlah pemuda Italia yang meninggalkan negerinya meningkat tajam, sementara ribuan migran dan pengungsi –kebanyakan juga orang muda– tiba di Italia.
Namun, Monsignor Nunzio Galantino, sekjen Konferensi Episcopal Italia, memperingatkan agar tidak berasumsi kemiskinan hanya terbatas pada imigran. Dia mendesak masyarakat Italia agar membuka mata menyadari kemiskinan parah yang terjadi di Italia beserta dampak negatifnya yang luar biasa.
“… Kemiskinan bukan hanya soal materi, bahkan kemiskinan yang lebih berat adalah tidak bisa merencanakan masa depannya sendiri dan menciptakan alternatifnya sendiri lepas dari ketergantungan,” kata Galantino.
Sebanyak 205.090 orang berpaling ke Caritas untuk meminta bantuan pada tahun 2016, sekitar 22 persen dari mereka berusia 18 dan 34 tahun.*