Hidayatullah.com–Turki berencana akan membangun 24 ribu dari 84 ribu rumah bagi Muslim Arakan di Bangladesh.
Biaya 53 rumah tinggal ini akan dibangun atas kontribusi para pekerja Turkish Aerospace Industries (TAI) Turki, kutip TRT World.
Kampanye amal ini diselenggarakan di seluruh Turki untuk akomodasi yang akan dibangun dan untuk bantuan materi hidup yang akan disampaikan.
TAI juga menciptakan sebuah kampanye dan telah mengumpukkan 348.000 Lira Turki.
Bantuan tersebut disumbangkan ke Bulan Sabit Merah Turki untuk pembangunan rumah.
Tolak Bahas Rohingya
Sementara itu, mosi Turki di Majelis Parlemen Dewan Eropa (PACE) untuk menggelar pertemuan darurat untuk membahas krisis Rohingya di Myanmar telah ditolak.
Dalam sesi pembukaan di Strasbourg, Pejabat Presiden Roger Gale mengatakan bahwa usulan delegasi Turki ditolak oleh Biro Majelis.
Sementara Turki ingin membahas aksi kekerasan oleh pemerintah Myanmar terhadap Muslim Rohingya, PACE justru sepakat untuk menggelar pertemuan untuk membahas Referendum Catalonia dan undang-undang pendidikan baru di Ukraina, kutip Anadolu Agency.
Baca: Isteri Presiden Erdoğan Kunjungi Pengungsi Rohingya di Bangladesh
Menurut PBB, operasi militer di Rakhine, Myanmar, telah mengakibatkan sebanyak 515.000 Rohingya mengungsi ke Bangladesh.
Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali menyebutkan bahwa sekitar 3.000 Rohingya tewas dalam operasi tersebut.
PBB menyebut Rohingya sebagai kaum paling teraniaya di dunia yang telah menderita karena sejumlah serangan sejak meletusnya kekerasan komunal pada 2012.
Aksi kekerasan militer juga disebut staf PBB sebagai ‘contoh buku teks pembersihan etnis’.*