Hidayatullah.com–Arab Saudi menangkap dan menginterogasi sekitar 201 orang dengan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan penggelapan uang yang mengakibatkan kerugian total sebesar US $ 100 miliar, demikian ungkap Jaksa Agung Jenderal Saud al-Mojeb.
Dalam sebuah pernyataan, Mojeb mengatakan 208 orang telah dipanggil untuk diinterogasi sejak Sabtu (04/11/2017) malam, dan tujuh orang dibebaskan tanpa tuduhan. Sekitar 1.700 rekening bank juga telah dibekukan oleh pemerintah.
Angka kerugian yang dikeluarkan pemerintah jauh lebih besar dari yang dilaporkan sebelumnya karena lebih banyak penangkapan dilakukan sepanjang minggu ini.
Pada Sabtu malam, sebanyak 11 pangeran serta 38 pejabat dan pengusaha telah ditahan. Mereka ditahan di hotel bintang lima di seluruh negeri, termasuk Ritz-Carlton di Riyadh.
“Sebanyak 208 orang dipanggil untuk diinterogasi sejauh ini namun tujuh orang dibebaskan,” ujar Kementerian Informasi Arab Saudi mengutip Jaksa Agung Jenderal Saud al-Mojeb.
Di antara mereka yang ditahan adalah miliarder Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal dan dua putra almarhum Raja Abdullah, termasuk Pangeran Miteb bin Abdullah, yang sampai Sabtu lalu memimpin Garda Nasional sebelum dia digulingkan dan ditahan. Miteb pernah menjadi pesaing takhta dan diyakini menentang putra raja berusia 32 tahun itu menjadi penerus sebagai putra mahkota.
Menurut pernyataan tersebut, pihak berwenang juga membekukan rekening bank dari 201 orang yang bersangkutan dan memperingatkan bahwa aset mereka akan disita dan digunakan sebagai milik negara.
“Gejala korupsi yang dibongkar sangat besar. Berdasarkan penyelidikan selama tiga tahun terakhir, kami memperkirakan bahwa setidaknya US $ 100 miliar telah disalahgunakan melalui penyalahgunaan dan korupsi sistematis selama beberapa dekade, “menambahkan pernyataan yang sama.
“Berdasarkan penyelidikan kami selama tiga tahun terakhir, kami memperkirakan bahwa paling sedikit 100 miliar dolar telah disalahgunakan melalui korupsi dan penggelapan sistematis selama beberapa dekade.”
Baca: Inilah Orang Kaya Saudi yang Ditangkap Komisi Anti Korupsi .
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Namun pihak Pemerintah Saudi tidak menyebutkan nama orang-orang yang telah ditahan dalam penyelidikan itu, dengan alasan masalah privasi.
Semua ditangkap setelah Arab Saudi membentuk Komisi Anti Korupsi dipimpin Putra Raja Salman, Pangeran Mohammad Salman.
Penangkapan besar-besaran ini berisiko memungkinkan Pangeran Salman (32), memperkuat kekuatannya ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Saudi.
Pangeran Mahkota sekarang aktif mendorong program modernisasi Arab Saudi, Vision 2030, sementara Riyadh juga mengambil pendekatan yang lebih agresif di dunia Arab, kutip AFP.*