Hidayatullah.com–Direktur Central Intelligence Agency (CIA), Mike Pompeo mengatakan hari Sabtu ia mengirim surat kepada Mayjen Iran Qassem Soleimani dan para pemimpin Iran yang mengungkapkan keprihatinan mengenai meningkatnya ancaman Iran di Iraq, lapor Al Arabiya, Ahad (03/11/2017).
Berbicara selama panel tahunan di Reagan National Defense Forum di California Selatan, Pompeo mengatakan ia mengirim surat setelah komandan militer senior Iran menunjukkan bahwa pasukan di bawah kontrolnya mungkin menyerang pasukan AS di Iraq.
“Apa yang kami komunikasikan dengannya di surat itu adalah bahwa kami akan menganggap dia dan Iran bertanggung jawab atas serangan terhadap kepentingan Amerika di Iraq dengan kekuatan yang berada di bawah kendali mereka,” kata Pompeo.
Soleimani, komandan operasi luar negeri di Pengawal Revolusi elit Iran, menolak untuk membuka surat itu, menurut Pompeo, yang mengambil alih kepemimpinan CIA pada bulan Januari.
Reuters melaporkan pada bulan Oktober bahwa Soleimani telah berulang kali memperingatkan para pemimpin Kurdi di Iraq Utara untuk menarik diri dari kota minyak Kirkuk atau menghadapi serangan pasukan Iraq dan milisi yang didukung sekutu Iran, dan telah pergi ke wilayah Kurdistan Iraq untuk menemui para pemimpin Kurdi.
Kehadiran Soleimani di garis depan menekankan adanya pengaruh yang kuat Teheran atas kebijakan di Iraq, dan datang sebagai seorang Syiah Iran yang berupaya untuk memenangkan perang proxy di Timur Tengah dengan musuh regionalnya dan sekutu AS, Arab Saudi yang Sunni.
Sebuah koalisi pimpinan AS telah memerangi ISIS di Iraq dan Suriah dan seringkali berdekatan dengan milisi sekutu Iran yang memerangi ISIS di sana.
“Iran menggunakan pengaruhnya sekarang di Iraq Utara, di samping di tempat-tempat lain di Iraq. Upaya Iran untuk menjadi kekuatan hegemonik di seluruh Timur Tengah terus meningkat,” kata Pompeo.
Kepala CIA itu mengatakan Arab Saudi telah dewasa dan lebih bersedia untuk berbagi informasi intelijen dengan negara-negara Timur Tengah lainnya mengenai Iran dan kelompok Islam.
Pemerintah Israel mengklaim bulan lalu Israel punya kontak-kontak rahasia dengan Arab Saudi di tengah kekhawatiran bersama tentang Iran, sebuah pengungkapan pertama oleh seorang pejabat senior.
“Kami telah melihat mereka bekerja dengan Israel untuk mendorong kembali melawan terorisme di seluruh Timur Tengah, kami terus mengembangkan hubungan-hubungan dan bekerja bersama mereka sejauh yang kami bisa – negara-negara Teluk dan lebih luas Timur Tengah mungkin akan menjadi lebih aman,” kata Pompeo.*/Abd Mustofa