Hidayatullah.com–Tiga kajian yang dilakukan pada tahun 2006 menunjukkan bukti kuat bahwa khitan terhadap lelaki mampu menghalang terjangkitnya HIV, namun tidak banyak usaha yang dilakukan bagi menggalakkan penduduk mengamalkan ini, demikian ujar peneliti dalam sebuah konferensi HIV di Meksiko.
"Ini adalah seruan untuk bertindak, untuk melakukan khitan para pria. Walaupun sudah dua tahun dan kekurangan dana, fokus untuk meningkatkan usaha dan banyak lagi yang perlu dilakukan guna mencapai ke arah itu,“ demikian ujar Dvora Joseph, Kepala Departemen HIV di Population Services International, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di AS.
Menurut Dvora, walaupun terdapat penduduk yang mulai menerima anjuran ini, stigma khitan ternyata masih cukup kuat.
Menurutnya, stigma dikarenakan tidak adanya promosi secara nasional tentang khitan pria. Menurutnya, untuk mencapai itu diperlukan lebih banyak pendidikan guna mengenalkannya.
Peneliti mengatakan, dua studi di Afrika menunjukkan prosedur tidak mengurangi fungsi dan kesenangan seksual serta tidak menghasilkan pertambahan risiko bagi laki-laki yang baru berkhitan.
Sebelum ini, beberapa penelitian juga menunjukkan hasil yang sama. Tahun 2007, Khitan dinyatakan dapat mengurangi risiko terjangkitnya AIDS sebesar 60 persen. Kesimpulan terbaru hasil pertemuan sekitar 380 ahli medis dari berbagai negara.
Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), salah satu lembaga yang berada di bawah National Institute of Health (NIH) Amerika. Riset di Kisumi, Kenya, melibatkan sebanyak 2.784 pria. Sementara di Rakai, Uganda, responden berjumlah 4.996 pria, berusia antara 18-24 tahun.
Kewajiban khitan itu pertama kali disyariatkan kepada Nabi Ibrahim AS, kemudian dilanjutkan Nabi Muhammad SAW dan dijalankan seluruh umatnya di muka bumi. [rtr_afrika/hid/cha/hidayatullah.com]