Hidayatullah.com–Kepala Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi pada hari Kamis (04/01/2018) mengklaim bahwa pihak kepolisan negara itu telah berhasil mengakhiri demonstrasi anti pemerintah, dan menyatakan pasukannya siap untuk melakukan intervensi jika diperlukan. Demikian laporan Reuters pada hari yang sama.
“Meski hasutan buta ini begitu kecil sehingga sebagian dari pasukan polisi bisa menghentikannya sejak awal … Anda dapat memastikan bahwa rekan-rekan Anda di Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran akan siap menghadapi Korban Penipuan Setan Besar (AS)”, katanya.
Sementara itu, kepala Garda Revolusi Iran, Jenderal Mohammad Ali Jafari menyatakan bahwa ‘hasutan telah berakhir’.
Baca: Iran Diguncang Demontrasi Anti Pemerintah dan Anti Mullah
Jafari mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa “sejumlah besar pembuat onar” berada di balik kerusuhan tersebut, dan banyak orang telah ditangkap dan akan menghadapi “tindakan tegas”.
Middle East Eye menulis, kerusuhan anti pemerintah tersebut – tantangan terbesar bagi rezim Iran sejak demonstrasi massa di tahun 2009 – menimbulkan kekhawatiran internasional, di mana Amerika Serikat pada khususnya menuduh pihak berwenang Iran melakukan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat.
Presiden AS Donald Trump, yang telah berkali-kali mentweet dukungannya pada para pemrotes Iran, menulis: “Anda akan mendapat banyak dukungan dari Amerika Serikat pada waktu yang tepat!”
Baca: Sudah 21 Tewas dalam Aksi Demontrasi Berdarah di Iran Selama 5 Hari
Seorang pejabat Gedung Putih, yang meminta namanya dirahasiakan, mengatakan pada hari Rabu bahwa Washington akan mencari “informasi yang dapat ditindaklanjuti” untuk mencoba menerapkan sanksi baru kepada mereka yang bertanggung jawab.
Duta Besar Iran untuk PBB, Gholamali Khoshroo, mengatakan dalam sebuah surat bahwa pemerintah AS telah “meningkatkan tindakan intervensi dengan cara yang aneh dalam urusan dalam negeri Iran” dan menuduh Washington melanggar hukum internasional dan prinsip-prinsip piagam PBB.
Iran – yang telah lama menuduh Amerika Serikat dan saingannya (Sunni Arab) yang dipimpin oleh Arab Saudi melakukan campur tangan dalam urusannya – mengatakan “musuh” eksternal berada di balik kerusuhan baru-baru ini.
Sementara itu Rusia dan Turki memperingatkan akan campur tangan eksternal di Iran, dengan peringatan terakhir bahwa tindakan semacam itu dapat memicu reaksi balik.*/Abd Musthofa