NURUDDIN MAHMUD ZANKI penguasa Syam pada waktu itu memiliki perhatian besar terhadap persoalan umat Islam, termasuk ketika pasukan Frank (Salib) mengepung kota Dimyath Mesir melalui laut.
Saat itu para penuntut hadits membaca di hadapan Sultan Nuruddin Zanki beberapa hadits, dimana ia meriwayatkan hadits itu kepada para muhadditsin pada waktu itu. Dari hadits-hadits yang dibaca, ada hadits musalsal bi at tabassum, yakni hadits yang periwatannya disertai dengan senyum perawi setelah menyampaikannya.
Setelah menyampaikan hadits musalsal itu, para muhadditsin pun meminta Nuruddin Zanki untuk tersenyum, untuk menjaga kesinambungan periwatannya dengan disertai tersenyum. Nuruddin Zanki pun marah dan berkata,”Sungguh aku benar-benar malu kepada Allah Ta’ala jika Ia melihatku tersenyum sedangkan umat Islam dikepung oleh pasukan Frank.” (Iqdul Juman fi Tarikh Ahliz Zaman 1/36).