Hidayatullah.com—Gubernur Bank Sentral Latvia Ilmars Rimsevics telah ditahan oleh badan antikorupsi negaranya.
Tempat tinggal dan kantornya di Bank Latvia digeledah oleh petugas, lapor BBC Ahad (18/2/2018).
Biro Pencegahan Korupsi Latvia tidak memberikan penjelasan rinci tentang investigasi maupun penggerebekan atas bos bank sentral itu.
Perdana Menteri Maris Kucinskis menyerukan agar rapat kabinet darurat digelar hari Senin ini, tetapi menyatakan tidak ada ancaman terhadap negara mereka.
“Tidak ada tanda-tanda ada ancaman terhadap sistem keuangan Latvia,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Kucinskis menambahkan bahwa dia sebagai perdana menteri atau pejabat-pejabat lainnya tidak punya alasan untuk campur tangan dalam tugas lembaga antikorupsi.
Bank Latvia mengatakan tidak dapat memberikan komentar perihal investigasi itu, tetapi mengatakan “tidak ada toleransi terhadap korupsi dan aktivitas terlarang lainnya.”
Lebih lanjut mereka mengatakan bahwa operasional bank tidak terganggu dengan investigasi tersebut dan akan buka seperti biasa pada hari Senin ini.
Beberapa bulan terakhir sejumlah bank di Latvia menjadi subyek investigasi.
Bulan Juli 2017, dua bank didenda karena memperbolehkan klien-klien mereka melanggar sanksi internasional yang melarang pembayaran atau transfer dana ke Korea Utara.
Satu bank lain, Norvik Bank, berselisih dengan pemerintah perihal definisi sejumlah istilah dalam aturan yang berlaku seperi “tidak fair, arbitrari, motivasi tidak patut dan perberlakuan aturan tidak masuk akal.”
Apa saja yang diperselisihkan dalam masalah itu tidak diungkap ke publik.
Tidak jelas apakah penyelidikan terhadap bank-bank dan masalah tersebut yang menyebabkan Rimsevics ditahan.
Dalam kapasitasnya sebagai gubernur Bank Latvia, Rimsevics juga anggota dari dewan Bank Sentral Eropa.
Latvia menjadi negara ke-18 anggota Eurozone sejak 1 Januari 2014.*