Hidayatullah.com–Eks manager Siemens Eberhard Reichert di pengadilan New York mengakui terlibat skema suap di Argentina, yang terungkap pada 2008 ketika Siemens bersedia menggelar investigasi di Amerika Serikat dan Jerman yang mencakup kontrak di negara Amerika Latin itu.
Reichert, 78, merupakan satu dari sembilan orang yang dituntut oleh Departemen Kehakiman AS dan Securities and Exchange Commission atas peran mereka dalam skema suap di Argentina.
Reichert, yang bekerja di Siemens sampai 2001, hari Kamis (16/3/2018) mengajukan pengakuan bersalah atas satu dakwaan konspirasi di pengadilan New York. Dia mengaku saat bekerja sebagai manajer di Siemens Business Services di Argentina, antara tahun 1996 dan 2001, menyetujui sejumlah invoice dan kontrak palsu dengan maksud menutupi pembayaran uang suap kepada para pejabat Argentina.
Bekas eksekutif Siemens itu ditangkap di Kroasia pada September 2017 dan diizinkan untuk diekstradisi ke Amerika Serikat. Jerman biasanya tidak mengekstradisi warga negaranya.
Menurut jaksa, eksekutif Siemens melakukan pembayaran uang suap hampir $100 juta kepada pejabat-pejabat Argentina dan politisi oposisi, setelah mendapatkan kontrak pembuatan kartu identitas penduduk (KTP) Argentina bernilai miliaran dolar. Mantan presiden Carlos Menem sudah menyatakan bantahan keterlibatannya dalam kasus itu, lapor DW.
Tahun 2008, Siemens setuju untuk membayar lebih dari $1,3 miliar guna menyelesaikan penyelidikan kasus suap berskala luas di Amerika Serikat dan Jerman, yang termasuk di dalamnya soal kontrak di Argentina itu. Sebagai bagian dari kesepakatan, Siemens dan anak perusahaannya di Argentina mengajukan pengakuan bersalah di AS yaitu melanggar Foreign Corrupt Practices Act, yang melarang perusahaan menyuap pejabat asing.
Sebelumnya pada tahun 2005 kejaksaan Jerman membuka kasus itu, setelah pemerintah Berlin bergabung dengan konvensi internasional tahun 1999 soal pelarangan suap di luar negeri. Pihak AS menjadi terlibat dalam kasus itu pada 2006 karena Siemens terdaftar sebagai perusahaan yang menjual sahamnya di New York Stock Exchange.
Mantan kepala keuangan Siemens Argentina Andres Truppel juga membuat pengakuan bersalah dalam kasus yang sama pada 2015. Namun, dia masih belum dijatuhi hukuman.*