Hidayatullah.com–Kelompok ISIS telah berjanji akan meledakkan Piramid Giza Mesir setelah merilis rekaman dari perusakan sebuah Kuil Asiriah di Iraq.
Terkait propaganda ISIS terbaru yang dirilis minggu ini, kelompok itu mengancam akan menghancurkan piramid. Ancaman tersebut dilontarkan dalam sebuah video berdurasi 10 menit yang menunjukkan penghancuran Kuil Nabu yang berumur 2.800 tahun.
“Sangatlah menyedihkan kami melihat beberapa Muslim sangat bangga atas monumen-monumen yang dibangun oleh orang kafir ini dan bahkan menganggap bangunan ini sebagai bagian dari sejarah mereka,” militan ISIS, Abu Nasser al-Ansari, mengatakan di luar Kuil Nabu yang telah hancur.
“Sebelumnya para pemimpin Muslim ingin menghancurkan piramid tetapi mereka tidak dapat melakukan itu. Saat ini kami mempunyai kemampuan untuk meledakkan piramid dan sphinx,” ujar Nasser dikutip alaraby.co.uk, Jumat (09/06/2016).
Militan itu menambahkan bahwa peninggalan terakhir dari dunia kuno itu merupakan “pekerjaan setan” dan sebuah simbol “degenerasi moral”.
Juni lalu, penyerang bersenjata menembak mati dua petugas polisi di pintu masuk piramid – tidak ada kelompok militan yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
PBB mengatakan pada Kamis bahwa gambar satelit telah memastikan kehancuran dari Kuil kuno Nabu.
Badan pelatihan dan penelitian PBB UNITAR mengatakan mereka telah menganalisis gambar satelit yang diambil pada 3 Juni dari kota kuno Asiriah Nimrud di utara Iraq.
“Membandingkan dengan gambar yang diambil pada 12 Januari 2016, kami melihat kerusakan yang besar di pintu masuk utama dari apa yang diketahui sebagai Kuil Nabu,” badan tersebut mengatakan, sembari memperlihatkan dua gambar satelit Kuil Nabu.
Nimrud, salah satu kota yang berasal dari era Asiriah, didirikan pada abad 13 sebelum masehi dan berada di Sungai Tigris sekitar 30 kilometer tenggara Mosul, kota kedua Iraq dan pusat kelompok ISIS di negara itu.
Menurut penafsiran ekstrim Islam dari ISIS, patung-patung, berhala dan Kuil yang digunakan untuk melakukan ibadah bagi selain Allah harus dihancurkan.
Para militan secara sistematik telah menghancurkan situs-situs bersejarah di wilayah yang mereka kuasai, termasuk di kota kuno Palmyra di Suriah sebelum tempat itu diambil alih oleh pasukan rezim Suriah pada Maret.*/ Nashirul Haq AR