Hidayatullah.com–Selama kunjungannya ke AS, Putera Mahkota Muhammad bin Salman juga bertemu dengan beberapa media AS dan menyampaikan pandangannya mengenai berbagai persoalan. The Atlantik adalah salah satu media yang melakukan wawancara dengan Muhammad bin Salman, dimana ia menyampaikan beberapa pendapatnya mengenai beberapa isu, termasuk mengenai Yahudi dan Israel.
Demikian wawancara antara Jefrey Goldberg (Goldberg) dari The Atlantik dengan Muhammad bin Salman (Mbs) mengenai persoalan Yahudi dan Israel, yang dipublikasikan The Atlantik (2/4/2018).
Goldberg: Mari kita bicara tentang Timur Tengah yang lebih luas. Apakah Anda percaya orang-orang Yahudi memiliki hak untuk mendirikan negara yang setidaknya bagian dari tanah leluhur mereka?
MbS: Saya percaya bahwa setiap orang, di mana saja, memiliki hak untuk hidup di negara mereka yang damai. Saya yakin orang-orang Palestina dan Israel memiliki hak untuk memiliki tanah mereka sendiri. Tetapi kita harus memiliki perjanjian damai untuk menjamin stabilitas bagi semua orang dan memiliki hubungan normal.
Goldberg: Anda tidak memiliki keberatan berdasarkan agama terhadap keberadaan Israel?
MbS: Kami memiliki keprihatinan agama tentang nasib masjid suci di Yerusalem dan tentang hak-hak rakyat Palestina. Ini yang kami miliki. Kami tidak memiliki keberatan terhadap orang lain.
Goldberg: Arab Saudi secara tradisional telah menjadi tempat yang telah menghasilkan banyak propaganda anti-Semit. Apakah Anda pikir Anda memiliki masalah dengan anti-Semitisme di negara Anda?
MbS: Negara kita tidak punya masalah dengan orang Yahudi. Nabi kita Muhammad menikahi seorang wanita Yahudi. Bukan hanya seorang teman – dia menikahinya. Nabi kita, tetangganya adalah orang Yahudi. Anda akan menemukan banyak orang Yahudi di Arab Saudi yang berasal dari Amerika, berasal dari Eropa. Tidak ada masalah antara Kristen dan Muslim dan Yahudi. Kami memiliki masalah seperti yang Anda temukan di mana pun di dunia, di antara beberapa orang. Tetapi masalah yang biasa terjadi.*