Hidayatullah.com—Sebuah wawancara televisi Iran mengungkap secara rinci adanya kesepakatan antara Iran dan al-Qaeda (al-Qaidah) sebelum dan sesudah serangan 11 September 2001.
Hasilnya terungkap bahwa Iran setuju untuk tidak mencap paspor anggota al-Qaeda dalam perjalanan sehingga mereka bisa masuk ke Arab Saudi.
Asisten Urusan Internasional Kehakiman Iran, Mohammed-Javad Larijani, mengungkapkan negaranya membantu anggota al-Qaeda untuk melewati wilayahnya.
Wawancara itu, yang ditayangkan di saluran televisi negara Iran pada 30 Mei, telah banyak diedarkan oleh aktivis anti-rezim Iran di media sosial.
Baca: Amerika Jatuhkan Sanksi Atas 3 Tokoh Al-Qaeda Berbasis di Iran
Dalam wawancara, yang diterjemahkan oleh Al-Arabiya, Larijani merinci hubungan rezim Iran dengan al-Qaeda dan bagaimana intelijen Iran mengawasi jalan dan relokasi anggota al-Qaeda di Iran.
“Laporan panjang dari komisi 11/9, yang dikepalai oleh tokoh-tokoh seperti Lee Hamilton dan lainnya mempertanyakan peran Iran dalam masalah ini.
Sekelompok laporan menyatakan bahwa anggota al-Qaeda yang ingin pergi ke Arab Saudi dan negara-negara lain seperti Afghanistan atau lainnya, dan yang memasuki wilayah Iran melalui darat atau udara, meminta pihak berwenang Iran untuk tidak mencap paspor mereka (dan mengatakan kepada mereka) bahwa jika pemerintah Saudi tahu mereka telah datang ke Iran, negara itu akan mengadili mereka,” tutur Larijani seperti dikutip dari Arab News, Jumat (8/6/2018).
“Pemerintah kami setuju untuk tidak mencap paspor beberapa dari mereka karena mereka sedang dalam penerbangan transit selama dua jam, dan mereka melanjutkan penerbangan mereka tanpa dicap paspor mereka. Namun gerakan mereka berada di bawah pengawasan penuh intelijen Iran,” tambahnya.”Amerika mengambil ini sebagai bukti kerja sama Iran dengan al-Qaeda dan melihat perjalanan pesawat terbang melalui wilayah udara Iran, yang memiliki salah satu pilot yang melakukan serangan dan pemimpin militer Hizbullah duduk di sebelahnya, sebagai bukti kerja sama langsung dengan al-Qaeda melalui Hizbullah Libanon,” katanya lagi.
Awal tahun ini, seorang hakim AS menemukan bahwa pemerintah Iran bersalah karena membantu al-Qaeda, yang memutuskan bahwa Iran harus membayar USD6 miliar kepada keluarga korban serangan 11/9.
Baca: Bin Salman: Iran, IM dan ISIS adalah “Segitiga Kejahatan”
Pernyataan Larijani adalah kesaksian lebih lanjut untuk menghubungkan cabang-cabang pemerintah Iran dengan al-Qaeda. Dokumen-dokumen itu dari tempat persembunyian pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan, ketika dia terbunuh pada tahun 2011 mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang hubungan kelompok al-Qaeda dengan Iran.
Al Arabiya mengatakan bahwa sebuah surat yang dikirim ke bin Laden, dan diperiksa oleh Yayasan Pertahanan Demokrasi di Amerika, menegaskan bahwa Iran bersedia memberikan semua yang dibutuhkan kelompok teror, termasuk uang dan senjata, sebagai imbalan untuk menyerang kepentingan AS dan Arab Saudi di Teluk.
Informasi yang diterbitkan oleh pengadilan New York, setelah menyelidiki serangan 11/9, juga menyimpulkan bahwa kedutaan besar Iran di London dan Berlin, juga membantu memfasilitasi perjalanan untuk anggota al-Qaeda.
113 surat tulisan tangan bin Laden, yang diungkapkan oleh CIA pada tahun 2016, termasuk petunjuk bin Laden tentang bagaimana menangani Iran. Dalam satu surat ia dilaporkan menggambarkan Iran sebagai pemain kunci untuk gerakan al-Qaeda ketika dia mencoba menghalangi orang-orang dari menargetkan kepentingan Iran.*