Hidayatullah.com–Ajang halal bihalal dan ifthar puasa syawal yang diadakan karyawan dan dosen Kampus STEI Tazkia tahun ini agak berbeda.
Selain bertukar cerita tentang silaturrahim lebaran di kampung masing-masing, ada sambutan-sambutan mengenai perkembangan seputar kampus.
Dalam paparannya, Ketua STEI Tazkia, Murniati Mukhlisin mengatakan, saat ini Kampus Tazkia sedang mengembangkan beberapa konsentrasi baru yang kelak akan berdiri sendiri menjadi program studi.
“Ini berkaitan dengan akan berubahnya badan hukum Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia menjadi Institut Bisnis dan Manajemen Islam Tazkia dalam tahun ini, “ demikian disampaikan Murniati.
Konsentrasi baru tersebut diantaranya adalah ekonomi pertanian syariah yang diharapkan dapat menjawab permasalahan ummat saat ini. Sangat miris ketika menyadari bahwa rakyat Indonesia yang hidup di tanah agraris setiap tahun kekurangan pasok makanan.
Sebagaimana diketahui, data yang disinyalir dari CNBC Indonesia pada tanggal 15 Maret 2018, menyebutkan data impor barang konsumsi dengan nilai tertinggi selama Februari 2018 adalah Gula US$ 94,3 juta dengan volume 228.000 ton yang mayoritasnya berasal dari Thailand.
Kedelai US$ 55,6 juta dengan volume 132.427 ton yang mayoritasnya berasal dari Amerika Serikat. Daging jenis lembu US$ 22,9 juta dengan volume 7.242 ton yang mayoritasnya berasal dari Australia. Jagung US$ 10,7 juta dengan volume 52.490 ton yang mayoritasnya berasal dari Brazil.
Murniati mengutip Kitab Al-Kasb karangan Asy-Syaibani, ulama klasik yang hidup antara tahun 132H/748M – 189H/804M mengatakan bahwa sektor pertanian adalah sektor paling penting di sebuah negara yang harus diberikan perhatian yang lebih karena menyangkut hajat orang banyak.
Tulisan yang berusia 1200 tahun lebih ini masih sangat layak untuk direnungkan. Setelah Asy-Syaibani, lahir ulama bernama Abu Khayr yang dikenal dengan ahli botani dan pertanian dalam kitabnya Al-Filahah yang ditulis sekitar abad ke 12M.
Dalam kesempatan itu, Murniati juga menyatakan bahwa Tazkia akan membuka konsentrasi ekonomi dan bisnis syariah dalam berbagai disiplin ilmu seperti pertambangan, pertahanan, pelayaran, manajemen bencana alam, rumah sakit, olahraga, perhotelan hingga kelautan.
Rancangan ini akan segera disahkan dalam tahun ini sehingga mahasiswa baru yang mendaftar tahun 2018/2019 akan dapat memilih konsentrasi tersebut di tahun kedua, di penghujung tahun 2019.*/Rizqi Zakiya, Humas STEI Tazkia