Hidayatullah.com– Sejumlah rudal balistik berhasil dihadang pada Sabtu di langit di atas ibukota Arab Saudi, Riyadh, dan di kota selatan Jazan, Reuters melaporkan mengutip media pemerintah Saudi dan koalisi Saudi yang bertempur di Yaman lapor Middle East Monitor.
Para penduduk di Riyadh melaporkan mendengar sejumlah ledakan pada sekitar pukul 23.20 (2020 GMT), diikuti sirene kendaraan darurat di beberapa distrik utara.
Kantor berita Saudi (SPA) mengklaim rudal tersebut ditembakkan oleh milisi Syiah Houthi Yaman.
Syiah Houthi Yaman, yang bertempur dengan koalisi Saudi, telah meluncurkan ratusan rudal dan drone di sepanjang perbatasan, menarget menarget target-target militer dan sipil namun juga di Riyadh.
Upaya serangan terakhir di ibu kota adalah pada Juni 2018.
“Dua warga sipil sedikit terluka karena jatuhnya puing-puing rudal yang dicegat ketika meledak di udara di atas distrik perumahan” di Riyadh, SPA melaporkan, mengutip juru bicara pertahanan sipil Saudi, Letnan Kolonel Mohammed Al-Hammadi.
Tercatat tidak ada korban jiwa dari pecahan bom yang jatuh di Riyadh, di pusat kerajaan, dan kota Jizan di barat daya, yang terletak di Laut Merah tepat di utara perbatasan dengan Yaman, kata SPA, mengutip juru bicara koalisi Kolonel Turki al- Malki.
Juru bicara itu menambahkan bahwa penembakan rudal pada saat ini oleh Houthi dan Garda Revolusi Iran menunjukkan ancaman nyata kelompok itu dan rezim Iran yang mendukungnya, menambahkan bahwa peningkatan ini tidak mencerminkan pengumuman kelompok itu bahwa mereka menyambut gencatan senjata.
Arab Saudi menyalahkan Iran atas serangan drone dan rudal September 2019 pada dua instalasi minyak yang membuat kerajaan mengurangi separuh produksi minyak Saudi, bahkan setelah Houthi mengaku bertanggung jawab. Teheran membantah terlibat.
Koalisi yang dipimpin Saudi turun tangan dalam perang saudara Yaman pada 2015 untuk mencoba memulihkan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional, digulingkan oleh Houthi pada 2014.
Puluhan ribu orang telah tewas dalam konflik yang banyak dilihat orang sebagai proksi perang antara Arab Saudi dan Iran.*