Hidayatullah.com—Jaringan warung makan cepat saji KFC yang beroperasi di Zimbabwe menutup gerai merka karena krisis uang di negara itu semakin parah.
Warung ayam goreng asal Amerika Serikat itu menempelkan tulisan pemberitahuan di cabang-cabangnya di ibukota Harare dan di kota Bulawayo, yang menginformasikan bahwa mereka tutup “selama masa sulit” sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
“Hal ini dikarenakan pada kenyataannya kami tidak dapat mendapatkan bahan utama dari para pemasok kami sebab mereka meminta (dibayar) dolar AS. Kami melakukan apa saja yang mungkin agar dapat terus berjualan sesegera mungkin,” kata pemberitahuan itu, seperti dilansir BBC Rabu (10/10/2018).
Sementara itu, warung pizza St Elmos juga mengatakan bahwa mereka menutup cabang-cabangnya dengan alasan yang sama. Penjual pizza itu mengatakan akan menggunakan waktu selama tutup untuk membersihkan dan melakukan perbaikan di semua warungnya.
Hari Selasa, warung ayam Chicken Inn kehabisan ayam dan mengaku tidak tahu kapan akan mendapatkan stok lagi, lapor koran milik pemerintah Chronicle.
Koran tersebut melaporkan bahwa sejumlah apotek di kota Bulawayo juga tutup.
Pekan lalu, koran Zimbabwe Financial Gazette melaporkan bahwa banyak toko ritel kekurangan pasokan barang dagangan akibat kelangkaan mata uang asing.
Zimbabwe pada tahun 2009 mencampakkan mata uangnya sendiri dan justru menggunakan mata-mata uang asing, termasuk dolar AS.
Pemerintah mengeluarkan “dolar versinya sendiri” pada tahun 2016, tetapi tak lama kemudian langsung kehilangan nilainya.*