Hidayatullah.com–Enam organisasi non pemerintah (NGO) hari Kamis (08/11/2018) membuat pengaduan ke polisi terkait dakwaan adanya penyebaran Injil kepada siswa di depan sebuah sekolah menengah di Bukit Mertajam, Pulau Pinang Malaysia baru-baru ini.
Enam LSM itu adalah Organisasi Martabat Jalinan Muhibbah Malaysia (MJMM), Ikatan Rakyat Insan Muslim Malaysia (IRIMM), Amanah Rahasia Cekal (ARC), Gerak Kerja Gabungan Ayahanda Selangor (Gegas), Reformis dan Kipidap.
Aduan kepada polisi dibuat oleh Presiden IRIMM, Amir Amsaa Alla Pitchay dan Presiden Organisasi MJMM Abdul Rani Kulup Abdullah yang mewakili seluruh LSM berkenaan di Markas Besar Polisi di Sentul pada pukul 15. 00 sore tadi.
Amir Amsaa mengatakan distribusi Injil kepada siswa setelah usai sekolah menunjukkan perbuatan yang jahat dan tidak menghormati penduduk Muslim di negara.
“Ini menunjukkan mereka memiliki itikad buruk untuk menyesatkan iman Muslim dengan demikian membahayakan perdamaian dan harmoni negara.
“Karenanya, kami menyerukan agar Polis Diraja Malaysia (PDRM), Departemen Pendidikan dan Departemen Agama Islam mengambil tindakan tepat terhadap individu yang mendistribusikan Injil kepada siswa sekolah,” katanya kepada para wartawan setelah membuat laporan polisi hari ini.
Abdul Rani menegaskan, jika dalang kebiadaban itu tidak dikenakan tindakan tegas dan gejala berkenaan tidak dihalang daripada terus berlaku, dibimbangi ia akan menjejaskan keharmonian masyarakat majmuk di negara ini.
“Otoritas agama dan Departemen Pendidikan masing-masing perlu untuk memantau dan bertindak tegas untuk mencegah barbarisme semacam ini terus berlanjut, ” katanya Abdul Rani Kulup Abdullah kepada media setelah membuat polisi laporan di markas besar polisi distrik Sentul dikutip Utusan Melayu.
“Walaupun Malaysia mengamalkan kebebasan beragama, tindakan (mengedarkan Injil kepada murid sekolah) ini amat ekstrim dan mempengaruhi kepekaan imam,” ujarnya.
Kemarin, Wakil Ketua Menteri Penang Ahmad Zakiyuddin Abdul Rahman mengatakan bahwa tuduhan terkait adanya penyebaran itu sedang diselidiki oleh Departemen Agama Islam Penang, Departemen Pendidikan Penang dan PDRM.
Sabtu lalu, Menteri di Jabatan Perdana Menteri Dr Mujahid Yusof Rawa mengakui ada kegiatan penyebaran Injil kepada siswa di depan sebuah sekolah menengah di Bukit Mertajam seperti yang viral di media sosial baru-baru ini.
Dr Mujahid mengatakan hal itu berdasarkan informasi yang diperoleh dari Departemen Agama Islam, Departemen Pendidikan luar negeri serta anggota parlemen untuk Bukit Mertajam Steven Chee Keong Sim.
Beberapa LSM berkenaan turut mengeluh polisi tentang seorang pria Myanmar yang bertindak menyerang anggota penegak hukum Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL) dengan penyemprot lada di Pasar Grosir Selayang, pada Sabtu lalu.
Aksi pria berusia 32 tahun itu mengakibatkan empat anggota tim penegak DBKL terluka di bagian mata akibat semprotan.
Insiden itu menunjukkan bahwa mereka tidak menghormati hukum dan tindakan tegas harus diambil terhadap orang asing yang melanggar hukum negara itu, katanya.*