Hidayatullah.com—Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen hari Ahad (11/11/2018) meresmikan sebuah kamp militer baru untuk pasukan Bundeswehr di ibukota Niger, Niamey.
“Niger, seperti halnya Mali dan negara-negara lain di kawasan Sahel, adalah bagian dari tetangga Eropa, tetangga yang menghadapi tantangan tak berkesudahan,” kata von der Leyen saat peresmian kamp militer Jerman itu seperti dikutip DW. Niger adalah “mitra yang berharga, dapat diandalkan dan bersungguh-sungguh dalam memerangi terorisme, kejahatan terorganisir dan migrasi ilegal di kawasan ini.”
Dalam kunjungannya ke Niger, von der Leyen menyerahkan lebih dari 53 kendaraan transpor militer kepada Menteri Pertahanan Niger Kalla Moutari, sebagai bagian dari upaya peningkatan kemampuan militer negara Afrika itu.
Jerman juga membangun sejumlah proyek berkaitan dengan pertahanan di Niger, termasuk mendirikan sekolah untuk pelatihan anggota militer dan perluasan seksi militer di bandar udara Niamey.
Niger ikut mendirikan dan bagian dari kelompok G5 Sahel, sebuah inisiatif keamanan regional yang diikuti oleh Burkina Faso, Chad, Mali dan Mauritania. Inisiatif itu dilahirkan menyusul gangguan keamanan tak berkesudahan yang dipicu oleh gerakan perlawan kelompok Islam dan kudeta di Mali tahun 2012.*