Hidayatullah.com—Pihak berwenang Amerika Serikat menambah jumlah pegawai laboratorium pemerintah yang potensial terpapar anthrax hidup menjadi 84 orang.
Paparan terjadi setelah para peneliti di sebuah laboratorium biosekuriti tingkat tinggi di Atlanta mengirimkan bakteri hidup dan bukannya contoh bakteri yang tidak berbahaya ke rekan mereka yang bekerja di dua laboratorium biosekuriti level lebih rendah.
Dr Philip Brachman profesor di Emory University Rollins School of Public Health di Atlanta mengimbau agar masyarakat tidak panik karena pemberitaan soal tersebut. Pasalnya, bakteri antrax tidak dapat ditularkan dari orang ke orang.
“Anda harus kontak dengan hewan atau Anda menghirupnya,” kata Brachman menjelaskan cara penularannya, seraya menambahkan bahwa orang yang terpapar antrax lewat hirupan udara, tidak mengeluarkan nafas yang mengandung bakteri itu.
Oleh karena bukti-bukti tidak ada yang mengarahkan pada tindak kriminalitas, penyidikan sedang dilakukan untuk mengetahui apakah masalah itu disebabkan karena ada pelanggaran prosedur.
Para pekerja yang terpapar anthrax itu telah diberikan vaksin dan antibiotik, lapor Euronews (21/6/2014).
Kejadian itu menimbulkan kekhawatiran tentang cara laboratorium di seluruh dunia melakukan riset atas patogen-patogen mematikan, mulai dari anthrax hingga Ebola dan flu burung.*