Hidayatullah.com—Penggunaan rokok elektrik di kalangan remaja Amerika Serikat bertambah drastis tahun ini, menurut sebuah laporan teranyar.
Persentase pelajar kelas 12, biasanya berusia 17-18 tahun, yang mengaku menikmati nikotin dengan menggunakan rokok elektrik naik menjadi 21 persen dari 11 persen pada tahun 2017. Demikian menurut survei yang dilakukan oleh Universitas Michigan seperti dilansir BBC Senin (17/12/2018).
Survei itu menanyakan kepada para pelajar apakah mereka melakukan vaping dalam kurun 30 hari terakhir.
Hasil survei itu menunjukkan di kalangan pelajar kelas 8 vaping nikotin naik dari 3,5% menjadi 6,1%. Sementara di kalangan pelajar kelas 10 naik dari 8% menjadi 16%. Di kalangan pelajar kelas 9 sampai 12 kenaikan itu berarti sedikitnya ada penambahan 1,3 juta anak sekolah yang melakukan vaping.
Survei juga mendapati bahwa vaping ganja alias mariyuana juga meningkat di kalangan mereka.
Lantas apa kiranya penyebab kenaikan tersebut.
Tidak jelas apa penyebabnya, tetapi menurut sebagian pakar hal itu karena munculnya rokok elektrik versi baru, yang sebagian bentuknya mirip USB drivers, yang bisa digunakan sembunyi-sembunyi dan tidak langsung ketahuan bahwa benda itu adalah rokok elektrik. Di samping itu, rasa nikotin yang tersedia di pasaran saat ini juga semakin beragam.
Alasan lain bisa jadi karena remaja zaman sekarang lebih banyak tinggal di rumah, hanya berkomunikasi melalui ponsel pintar dan tidak bertemu langsung dengan teman-temannya. Menurut para pakar, vaping merupakan aktivitas yang cenderung dilakukan secara individu, berbeda dengan menenggak minuman beralkohol, merokok rokok konvensional dan mengkonsumsi narkoba yang biasanya dilakukan berkelompok.*