Hidayatullah.com–Pemberian pelajaran musik berkurang di sekitar 21 persen sekolah-sekolah negeri selama lima tahun terakhir, demikian menurut hasil riset.
Pada saat yang sama, akses pelajaran musik di sekolah-sekolah swasta naik sekitar 7 persen, menurut data dari BPI seperti dilansir BBC Jumat (8/3/2019).
Kesenjangan semakin lebar di kalangan pelajar miskin, dengan hanya 1 dari 4 sekolah di daerah miskin yang menawarkan pelajaran musik.
BPI melakukan survei terhadap lebih dari 2.000 guru di wilayah England, Inggris, untuk menyusun laporannya.
Satu dari lima sekolah guru musik mengatakan tidak ada pelajaran musik rutin di sekolahnya. Di daerah miskin, hanya 12% sekolah yang memiliki kelompok orkestra, bandingkan dengan 85% di kalangan sekolah swasta.
Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil riset di wilayah Skotlandia dan Wales.
Pimpinan eksekutif BPI Geoff Taylor mengatakan sangat resah dengan kesenjangan pelajaran musik antara sekolah negeri dan swasta, dan menyeru pemerintah agar turun tangan mengatasinya.
Seorang jubir dari Departemen Pendidikan berkata, “Program pendidikan kesenian mendapatkan anggaran lebih banyak dibanding pelajaran-pelajaran lain selain pendidikan olahraga, hampir setengah miliar pound dikucurkan untuk mendanai kegiatan musik dan kebudayaan antara tahun 2016 dan 2020.”
“Uang tersebut ditambahkan ke dalam dana yang diterima sekolah untuk pelaksanaan kurikulum,” imbuhnya.
Pihak departemen juga mengatakan akan bekerja sama dengan kelompok-kelompok dan praktisi musik untuk “menyegarkan rencana pendidikan musik nasional” guna “membangun model kurikulum musik berkualitas tinggi, yang disambut baik oleh British Phonographic Industry (BPI).”*