Hidayatullah.com—Kepolisian Prancis telah menangkap tiga orang, termasuk mahasiswa ilmu komputer berusia 24 tahun berkewarganegaraan Aljazair, berkaitan dengan ledakan bom pekan lalu di Lyon yang menewaskan 13 orang.
Kasus itu diperlakukan sebagai kasus terorisme, disebabkan kondisi serangan yang dilakukan di siang hari dan menggunakan bahan peledak disertai skrup dan bola-bola logam yang dapat melukai banyak orang.
Sumber kepolisan mengatakan tiga orang yang ditangkap adalah seorang mahasiswa yang tidak memiliki catatan kriminal, seorang anak di bawah umur pelajar sekolah menengah di Lyon yang juga warga negara Aljazair, serta seorang wanita, lapor Reuters Senin (27/5/2019).
Kantor kejaksaan di Paris mengatakan pelajar di bawah umur tersebut memiliki hubungan keluarga dengan tersangka utama. Tidak ada informasi perihal si wanita.
Rekaman kamera pengawas menunjukkan seorang tersangka yang menutup sebagian wajahnya terpantau mengendarai sepeda menuju lokasi peledakan, sebelum meninggalkan sebuah tas di bagian luar sebuah kedai roti.terkemuka.
Jejak DNA ditemukan di sisa-sisa bungkusan yang tertinggal di lokasi kejadian, menurut sumber yang dekat dengan investigasi.
Seorang sumber lain mengatakan bahwa petugas kepolisian yudisial menangkap pria tersangka utama di jalan setelah membuntutinya.
Petugas memutuskan untuk tidak menangkap pria itu di apartemennya, kata sumber tersebut, khawatir di sana masih terdapat sisa TATP, bahan pembuat bom rakitan yang memiliki kekuatan besar tetapi bersifat tidak stabil atau mudah meledak yang digunakan dalam serangan.*